KLIKJATIM.Com | Gresik – Ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVII di Yogyakarta beberapa waktu lalu mnjadi panggung insan Petrokimia dalam hal inovasi, tak kurang dari 21 penghargaan diborong Petrokimia Gresik.
Dari sekian penghargaan tersebut, sembilan diantaranya adalah kategori Diamond yang merupakan penghargaan tertinggi di ajang level nasional ini.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Senin 4 Desember 2023 menyampaikan bahwa perolehan Diamond Petrokimia Gresik di event TKMPN tahun ini meningkat dibanding pada saat keikutsertaannya tahun lalu, yaitu delapan Diamond.
“Pencapaian ini menjadi bukti jika kualitas inovasi yang diciptakan di Petrokimia Gresik semakin meningkat. Petrokimia Gresik tidak pernah berhenti untuk berinovasi dalam menghadirkan sistem bisnis yang lebih efektif dan efisien,” tutur Dwi Satriyo.
Selain Diamond, Petrokimia Gresik juga menambah prestasinya dengan membawa pulang tiga penghargaan kategori Platinum, enam Best Performance dan tiga Best Presentation. Belasan penghargaan tersebut diraih oleh 12 Gugus Inovasi dari Petrokimia Gresik.
Antara lain GIO Post (meraih Diamond & Best Performance), GIO Fintube (Diamond), GIO Focus (Diamond & Best Performance), GIO SP26 (Diamond & Best Presentation), GIO Equal (Diamond & Best Performance), GIO Cone (Diamond & Best Performance), dan GIO WMS Inbound (Platinum & Best Presentation).
Baca juga: Siapkan 319.207 Ton Pupuk Subsidi, Petrokimia Gresik Dukung Program Percepatan Tanam
Berikutnya, peserta dari Petrokimia Gresik yang berkompetisi di TKMPN yaitu GIO 2CE (Diamond & Best Performance), SS Kita Atasi (Platinum), SS Vibranium (Diamond & Best Presentation), SS Zinc (Diamond & Best Performance), dan SS GGMU Jembatan Timbang (Platinum).
“DNA Insan Petrokimia Gresik adalah DNA inovasi. Semua Gugus Inovasi Petrokimia Gresik mampu membawa pulang penghargaan tanpa kecuali, setelah mereka berkompetisi bersama dengan 562 Gugus Inovasi yang menjadi peserta di ajang TKMPN tahun 2023 ini,” papar Dwi.
Melengkapi penghargaan tersebut, tujuh anak perusahaan (anper) Petrokimia Gresik dan anper di bawah Yayasan Petrokimia Gresik juga turut berkompetisi dan membawa pulang prestasi. Sebanyak 14 Gugus Inovasi anper berhasil mendapatkan empat Diamond, delapan Platinum, dan dua Gold.
Rinciannya PT Petrosida Gresik mengirimkan dua gugus, yaitu SS SPPD (Platinum) dan SS Trichosida (Diamond); Berikutnya dua gugus dari PT Petrokimia Kayaku, SS PekabisRunr (Diamond) dan SS Oil Dispersion Reborn (Platinum). Anper yang juga mendapatkan Diamond yaitu PT Aneka Jasa Grhadika (AJG) melalui gugus New Three Musketeer (Diamond dan Best Presentation), selain itu SS Lion dari AJG mendapatkan Platinum.
Gugus anper selanjutnya dari PT Petro Graha Medika (PGM), Si Pegas (mendapat Platinum dan Best Presentation), serta Warrior (Diamond dan Best Presentation). Kemudian, Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) mendapatkan dua Platinum dari SS Klik Air K dan GIO Biocast.
Sementara, PT Petrokopindo Cipta Selaras (PCS) mengirimkan SS Evas (yang meraih Gold), GIO PCSGO (Platinum), sertaGIO Zombies (Platinum & Most Favorite). Terakhir satu anper Petrokimia Gresik yang turut berkompetisi yaitu PT Graha Sarana Gresik melalui GIO Sidang mendapatkan Gold dan Most Favorite.
“Keikutsertaan anper ini menjadi bukti jika DNA inovasi yang sudah mengalir di Petrokimia Gresik juga mampu ditularkan hingga anper-anper kami. Alhamdulillah para anper kami juga membawa prestasi yang membanggakan,” beber Dwi Satriyo.
Lebih lanjut ia menambahkan, Petrokimia Gresik berhasil membukukan kinerja terbaik sepanjang sejarah di tahun 2022. Capaian ini tidak lepas dari inovasi-inovasi yang diciptakan Petrokimia Gresik untuk berkontribusi bagi keberlanjutan perusahaan dan kemajuan pertanian Indonesia.
“Capaian dari inovasi ini merupakan sumbangsih dari 91 persen karyawan yang terus berpikir inovatif untuk perusahaan. Kami memastikan jika prestasi tersebut akan memotivasi Insan Petrokimia Gresik untuk terus berinovasi, karena terobosan yang dihasilkan berdampak langsung bagi kemajuan pertanian di Indonesia,” tutup Dwi Satriyo. (qom)