KLIKJATIM.Com | Gresik— Pemkab Gresik nampaknya serius melakukan penataan kawasan Wisata Heritage Bandar Grisse di Kawasan Gresik Kota Lama (GKL). Meski proyek tersebut belum diserahterimakan ke Pemkab dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini dari Kementerian PUPR melalui program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh).
Namun maping penataan sudah mulai dilakukan, mengingat pengelolaan Bandar Grisse berada di tangan Pemkab Gresik, termasuk membuat kawasan Gresik Kota Lama tersebut punya daya tarik wisata.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Tarso Sagito mengatakan, pihaknya menyiapkan kantong baru untuk parkir, baik kendaraan roda dua ataupun roda 4 milik pengunjung kawasan Gresik Kota Lama.
“Kantong baru masih nunggu ada kerjasama dengan pemilik lahan eks bioskop Hartati (Jalan Raden Santri) dan lahannya Bahasuwan. Kita manfaatkan jalan Raden Santri dan Nyai Ageng Pinatih aja dulu,” kata Tarso, Minggu malam (13/11/2022) saat maping di Jalan Basuki Rahmat.
Alternatif lain, imbuh Tarso, membuka parkir tepi jalan umum di Jalan Basuki Rahmat dengan pengenaan retribusi untuk kendaraan yang parkir.
“Namun di satu lajur (sisi) jalan saja,” ungkap dia.
Pada Kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag (Diskoperindag) Kabupaten Gresik Ninik Asrukin menyampaikan, PKL dan pemilik stand tidak boleh berjualan diatas trotoar.
Sebelumnya, Tukang jahit sepatu yang biasanya mangkal di Jalan Basuki Rahmat kini telah direlokasi di depan gerbang Pelabuhan Gresik.
“Nantinya yang PKL akan kita pindahkan ke alun-alun dulu, nah yang pemilik warung sudah sepakat memangkas bangunannya yang masuk trotoar,” ujar Ninik.
Dikatakan, pihaknya juga memikirkan akan membuat sentra food court baru di Bandar Grisse, terutama di jalan Basuki Rahmat. Mengingat banyak lahan aset Pemkab di area tersebut yang bisa dimanfaatkan.
“Namun masih akan kami usulkan ke Pak Bupati, lalu akan ditindaklanjuti,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCK PKP) Ida Lailatussa’diyah mengatakan, pihaknya bersama Dishub akan segera memasang rambu dilarang parkir dan dilarang jualan diatas trotoar.
“Kami juga inventarisasi kerusakan trotoar dan lainnya agar diperbaiki kontraktor,” imbuhnya.
Ida menyampaikan, Dinasnya siap bersinergi dengan OPD lain dengan menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan.
“Kami siap penuhi fasilitasnya, namun pengelolaan daya tarik wisatanya kan di Dinas lain,” ujarnya.
Dinas yang dimaksud Ida tak lain adalah Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparekraf Budpora) Kabupaten Gresik. Nah, saat maping Minggu malam kemarin, Kepala Dinas maupun staf Disparekraf Budpora yang lain nampak tidak ikut.
Sementara itu Kepala Satpol-PP Kabupaten Gresik, Suprapto pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya akan humanis dalam menegakkan aturan. Baik masalah parkir maupun pedagang yang jualan di trotoar.
“Tentu kami akan humanis, pendekatan persuasif, juga akan kita tunggu tempat relokasi siap dan fasilitas lainnya terpenuhi,” katanya. (yud)