KLIKJATIM.Com | Gresik – Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, bergerak cepat menindaklanjuti aspirasi warga soal arus logistik melalui transportasi laut ke Pulau Bawean yang terganggu. Hal ini terjadi karena Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang hampir sebulan tak beroperasi. Padahal, KMP Gili Iyang selama ini jadi andalan pengiriman barang ke Pulau Bawean.
“Setelah kami menerima keluhan masyarakat, kami langsung berkoordinasi dengan (Menghubungi) Dirut ASDP. Alhamdulillah, kami dapat informasi, KMP Gili Iyang akan kembali melayani rute Gresik–Bawean pada Rabu pukul 19.00 WIB,” ujar Syahrul di Kantor DPRD Gresik, Senin 22 September 2025, di Kantornya.
Syahrul menegaskan pihaknya bersama Dishub, ASDP selaku operator Kapal Gili Iyang, dan KSOP akan terus memantau kelancaran serta keselamatan pelayaran. “Kehadiran KMP Gili Iyang diharapkan menjadi angin segar bagi warga Bawean, terutama dalam pemenuhan kebutuhan logistik dengan harga terjangkau,” tambahnya.
Anggota DPRD Gresik, Bustami Hazim, juga mengapresiasi langkah cepat tersebut. Menurut politisi PKB asal Dapil Bawean itu, transportasi laut merupakan urat nadi ekonomi warga. “Dengan kembali beroperasinya KMP Gili Iyang, mobilitas penumpang dan distribusi barang bisa kembali normal, apalagi kapal cepat juga sedang docking,” ujarnya.
Baca juga: KMP Gili Iyang Terbakar saat Menuju Pulau Bawean, 220 Penumpang DievakuasiSebelumnya, kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry itu sempat terhenti operasinya setelah insiden kebakaran pada 14 Agustus 2025 lalu. Meski perbaikan rampung pada 9 September, kapal masih menunggu sertifikasi kelayakan dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Akibat vakumnya layanan kapal lebih dari sebulan, harga sembako di Bawean melonjak. Meski Pemprov Jatim dan Pemkab Gresik menggelar pasar murah serta memanfaatkan KMP Drajat Paciran, warga tetap mendesak agar KMP Gili Iyang segera kembali berlayar.
Ulul Azmi, warga Bawean, menilai solusi pasar murah tidak efektif. “Yang kami butuhkan hanya satu, transportasi kapal penumpang dan barang beroperasi lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Dishub Gresik menyatakan masih menunggu terbitnya sertifikat BKI. Jika proses molor, opsi penggunaan kapal pengganti tetap disiapkan. Bahkan, Pemkab juga telah mengusulkan kapal berkapasitas lebih besar ke Kemenhub untuk mengatasi keterbatasan daya angkut KMP Gili Iyang. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar