KLIKJATIM.Com | Sidoarjo—Puluhan emak-emak di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo menghadang laju dam truk pengangkut pasir dan batu (sirtu). Mereka menuntut ganti rugi uang dari pengelola proyek di Sidoarjo lantaran lalu lintas truk menimbulkan suara bising dan jalan berdebu.
Aksi protes emak-emak ini dilakukan pada Rabu (6/5/2020) sore. Mereka meletakkan beberapa keranjang bambu besar di tengah jalan sehingga truk-truk pengangkut sirtu tidak dapat lewat. Akibat aksi ini puluhan truk terhenti di sepanjang bahu jalan.
Baca juga: Motor Hilang di Alas Malang, Polisi Sumenep Tangkap Pelaku Tak Sampai Sehari
[irp]
Kerumunan ibu-ibu ini akhirnya membuat petugas kepolisian setempat berusaha membubarkan dan meredam amarah warga. Sayang polisi-polisi ini tidak mampu membubarkan warga yang tengah protes.
Salah satu warga, Fauzia mengatakan, aktivitas lalu lalang truk ini menimbulkan debu yang akhirnya terhirup warga. Selain itu mata mereka menjadi sering pedih. Tak hanya itu, lalu lalang truk ini juga menganggu transportasi warga.
Baca juga: Komitmen Layanan Tanpa Libur, Masyarakat Kagumi Petugas BPN yang Tetap Siaga saat Nataru
“Blokade jalan akan dilakukan sampai masalah ini selesai dan warga dapat ganti rugi,” katanya.
[irp]
Senada dengan Fauzia, warga yang lain, Inaya mengatakan, aksi ini dilakukan untuk meminta kompensasi dari debu-debu yang ditimbulkan truk-truk tersebut. Di tengah pandemi covid-19 saat ini, para warga khususnya emak-emak, banyak yang jualan, namun karena debu, maka dagangan mereka rusak dan tidak laku.
Baca juga: Optimistis! Pemkab Sumenep Bidik 400 Ribu Wisatawan Selama Libur Nataru
“Akhirnya dagangan terbuang. Kalau kita belum dapat kompensasi uang, belum boleh jalan,” katanya.
Aksi para emak ini akhirnya dapat dibubarkan setelah polisi berjanji akan mempertemukan perwakilan warga dengan pengembang perumahan terkait kompensasi ganti rugi debu tersebut. (hen)
Editor : Redaksi