KLIKJATIM.Com | Bojonegoro — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah strategis dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas daya beli masyarakat menjelang akhir tahun.
Melalui gelaran pasar murah yang dipusatkan di Balai Desa Kapas, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (20/12/2025), ribuan warga berkesempatan mendapatkan bahan pokok dengan harga di bawah standar pasar.
Baca juga: Rapimda Pemuda Muhammadiyah, Pak Yes: Lahirkan Tokoh Perubahan dari Lamongan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung untuk meninjau jalannya kegiatan yang disambut antusiasme tinggi oleh warga sejak pagi hari.
Berbagai komoditas utama disediakan, seperti beras medium seharga Rp11.000 per kilogram, beras premium Rp14.000 per kilogram, telur ayam ras Rp24.000 per pack, serta minyak goreng Minyakita seharga Rp15.000 per liter. Selain itu, tersedia pula gula pasir, tepung terigu, hingga bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih dengan harga yang sangat terjangkau.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pasar murah ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu meringankan beban ekonomi rumah tangga, sekaligus menjadi instrumen penting dalam menjaga keseimbangan harga di pasar.
“Pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus memberikan ruang promosi bagi produk UMKM lokal,” ujar Khofifah di sela-sela peninjauan stan.
Baca juga: ASN Sumenep Dilarang Pakai Mobil Dinas Buat Wisata, Nekat Melanggar Bakal Disanksi
Selain fokus pada bahan pokok, kegiatan ini juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi lokal. Gubernur Khofifah tampak memborong sejumlah produk UMKM yang dipamerkan dan membagikannya secara cuma-cuma kepada warga yang hadir. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro di wilayah Bojonegoro agar lebih dikenal luas.
Manfaat pasar murah ini dirasakan langsung oleh Siti Aminatun, salah satu warga setempat. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa membawa pulang belanjaan dengan harga yang jauh lebih miring dibandingkan toko atau pasar tradisional. Menurutnya, selisih harga tersebut sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan dapur lainnya.
“Harganya lebih terjangkau dibandingkan pasar biasa. Ini sangat membantu kami,” ungkap Siti dengan penuh antusias.
Baca juga: Libur Nataru, Lonjakan Penumpang di Stasiun Bojonegoro Capai Puluhan Ribu
Senada dengan warga, pelaku UMKM seperti Erni juga merasa mendapat angin segar. Ia berharap kegiatan serupa yang mengintegrasikan pasar murah dengan produk lokal dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai pelosok Jawa Timur untuk memutar roda perekonomian daerah.
Hadir mendampingi Gubernur dalam agenda tersebut di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Endy Alim Abdi Nusa, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo, serta Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni.
Editor : Fatih