KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhenti sementara di Kabupaten Bojonegoro sejak awal Desember 2025. Penghentian ini berdampak signifikan pada sekitar 42 ribu penerima manfaat yang terdiri dari pelajar dan ibu hamil.
Penyebab utama penghentian operasional ini adalah belum cairnya dana operasional dapur yang disalurkan melalui Virtual Account (VA). Informasi resmi ini disampaikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojonegoro Klangon TNI AD I melalui surat pemberitahuan nomor 001/SPPGBJN-KLGN/XI/2025.
Baca juga: Hapus Label Daerah Tertinggal, Karya Rupa Sampang Optimistis Tembus Pasar Dunia
Kepala SPPG Bojonegoro Klangon TNI AD I, Friska Oktaviani Yashinta, menjelaskan bahwa penghentian sementara dilakukan demi menjaga standar layanan.
“Keputusan ini diambil untuk menjaga keberlangsungan serta kualitas layanan Program MBG agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” tulis Friska dalam surat resminya.
Penghentian program ini dirasakan langsung oleh ribuan siswa. Di SLB Negeri Sumbang, misalnya, sebanyak 97 siswa kini tidak lagi menerima distribusi makanan bergizi. Kepala SLB Negeri Sumbang, Muslihati, mengonfirmasi bahwa penyaluran telah terhenti total sejak 1 Desember 2025.
Baca juga: Warga Keluhkan Pungli Parkir di CFD Bojonegoro, Pengawasan Dishub Dipertanyakan
Pihak SPPG menjanjikan akan melanjutkan kembali penyaluran segera setelah dana operasional yang tertunda dari Badan Gizi Nasional diterima.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 14 SPPG di Kabupaten Bojonegoro yang saat ini menghentikan kegiatan operasionalnya secara bertahap sejak 1 hingga 15 Desember 2025. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari masa operasional yang berakhir hingga dana Bantuan Pemerintah (Banper) yang belum cair.
Beberapa wilayah kecamatan yang terdampak meliputi Purwosari, Kedungadem, Baureno, dan Dander. Juga Kecamatan Kepohbaru, Kasiman, Sumberrejo, dan Kapas. Serta Kecamatan Ngasem, Ngambon, hingga wilayah perkotaan Bojonegoro.
Baca juga: Motor Hilang di Alas Malang, Polisi Sumenep Tangkap Pelaku Tak Sampai Sehari
Rata-rata setiap SPPG melayani sekitar 3.000 porsi makanan per hari. Dengan lumpuhnya 14 titik tersebut, diperkirakan total warga yang terdampak mencapai 42.000 orang.
Hingga berita ini ditayangkan, Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Bojonegoro, Tomy Mandala Putra, belum memberikan respons atau keterangan resmi terkait kendala teknis dan kepastian kapan dana tersebut akan cair.
Editor : Fatih