KLIKJATIM.Com | Surabaya – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak akan berkurban untuk masyarakat Jawa Timur. Ketiganya kompak memilih Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO) sebagai hewan kurban yang akan disembelih di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Ternak bantuan Presiden (Banmas Presiden) yang ditempatkan di Jawa Timur berjumlah 39 ekor, terdiri atas 38 ekor untuk kabupaten/kota dan satu ekor untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hewan kurban dari Presiden Prabowo berupa Sapi PO dengan berat 1.020 kg, tinggi 153 cm, panjang 170 cm, lingkar dada 219 cm, dan poel 4 pasang. Sapi tersebut berasal dari peternak Teguh di Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.
Gubernur Khofifah juga berkurban satu ekor Sapi PO seberat 960 kg dari peternak Gani, yang berasal dari desa dan kecamatan yang sama. Sapi ini memiliki tinggi 151 cm, panjang 156 cm, dan lingkar dada 219 cm. Sementara itu, sapi kurban milik Wakil Gubernur Emil berasal dari peternak Abdul di desa yang sama, dengan berat 900 kg dan spesifikasi fisik serupa.
“Tahun ini Idul Adha jatuh pada 6 Juni. Meski saya sedang menunaikan ibadah haji, insya Allah ibadah kurban tetap kami laksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sapi akan disembelih di Masjid Al Akbar Surabaya,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, kurban ini diniatkan untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Timur. Di tengah tantangan ekonomi global, ia berharap keberkahan dan kemakmuran senantiasa menyertai provinsi ini.
Sapi-sapi kurban akan disembelih oleh panitia Idul Adha Masjid Al Akbar antara tanggal 10–13 Dzulhijjah atau 6–9 Juni 2025. Semua hewan kurban telah diperiksa oleh dokter hewan dan dinyatakan sehat, serta telah divaksinasi PMK dan LSD.
“Semoga semua kurban dari Presiden, saya, Pak Wagub, dan masyarakat Jawa Timur diterima Allah SWT,” ujar Khofifah.
Ia menjelaskan bahwa Sapi PO merupakan ras unggulan lokal Indonesia. Selain Presiden Prabowo, Presiden Jokowi juga memilih jenis ini untuk kurban karena kualitasnya yang unggul dan banyak diminati para peternak.
Baca juga: Khofifah: Pancasila Perkokoh Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan ZamanKhofifah juga memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur tahun ini dalam kondisi aman, stok mencukupi, dan hewan-hewan sehat. Sebagai salah satu sentra peternakan terbesar di Indonesia, Jawa Timur mencatat surplus ternak kurban.
Baca juga: Gubernur Khofifah : Ekonomi Jatim Triwulan III 2025 Tumbuh 1,70%
Data Dinas Peternakan Jatim menunjukkan potensi ketersediaan hewan kurban pada 2025 meliputi 526.985 ekor sapi, 872.195 ekor kambing, 292.251 ekor domba, dan 1.730 ekor kerbau. Mayoritas telah diperiksa oleh tenaga kesehatan hewan dan dinyatakan layak sesuai syariat Islam.
Untuk mencegah penyebaran penyakit hewan, seluruh hewan kurban telah mendapatkan vaksinasi PMK dan LSD. Selain itu, Dinas Peternakan Jatim mengerahkan tim pemeriksa ke lapangan yang terdiri dari dokter hewan, paramedik, pengawas mutu pakan dan bibit, serta bekerja sama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi seperti PDHI, ISPI, dan PAVETI.
Pemeriksaan mencakup aspek kesehatan hewan, kesejahteraan hewan (animal welfare), kebersihan kandang, serta kecukupan pakan dan air. Laporan tahun ini mencatat terdapat 198 pasar hewan dan 2.831 lapak penjualan hewan kurban di Jawa Timur.
Tenaga pemeriksa terdiri dari 950 dokter hewan, 1.500 paramedik veteriner, 94 pengawas bibit ternak, 58 pengawas mutu pakan, dan 3.254 Juru Sembelih Halal (JULEHA) bersertifikat yang siap membantu proses penyembelihan di 38 kabupaten/kota.
Baca juga: Wagub Jatim Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Eliminasi TBC Lewat Kampanye TOSS TBC 2025
“Dengan langkah ini, kami menjamin bahwa hewan kurban di Jawa Timur aman, sehat, dan memenuhi standar,” tegas Khofifah.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban dari lapak resmi yang telah diperiksa dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
“Ketersediaan hewan kurban di Jatim mencukupi dan dalam kondisi sehat. Masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah terus memastikan pasokan stabil, harga terjaga, dan kesehatan hewan tetap menjadi prioritas,” tutupnya. (qom)
Editor : Wahyudi