KLIKJATIM.Com | Bogor - Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor bersama PT Smelting kembali mengkampanyekan penyelamatan dan pelestarian satwa asli Indonesia yakni Komodo (Varanus komodoensis).
Kali ini, kampanye pelestarian satwa dilakukan di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Belajar dari Profesional: PT Smelting Ajak Siswa SMK Yasmi Gresik Kenali Dunia Industri
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai persiapan pelespasliaran satwa Komodo ke Taman Nasional Wae Wuul, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang rencananya akan dilakukan pada awal Agustus 2023 mendatang.
Kegiatan pengenalan satwa Komodo ini kami lakukan sebagai rangkaian kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023. Pelepasliaran Komodo rencananya akan kami lakukan Agustus 2023.
"Ini adalah hasil kerja sama PT Smelting, BBKSDA NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI,” ungkap Group Head of Life Sciences Taman Safari Indonesia, drh. Bongot Huaso Mulia, MSc., Sabtu (10/6/2023).
Sementara itu General Manager Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan menyebut kegiatan pengenalan satwa Komodo ini mendapat perhatian serius dari masyarakat Bogor Raya.
Baca juga: PT Smelting Raih Penghargaan dari Adinkes atas Inovasi Cegah AIDS, TBC, dan Malaria
Selain mengisi kuisioner, masyarakat Bogor khususnya anak-anak juga terlihat asyik melihat replika satwa Komodo yang dibawa oleh Tim Edukasi Taman Safari Bogor.
"Yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia adalah Taman Safari Bogor bukan hanya tempat rekreasi keluarga. Tapi, Taman Safari Bogor juga merupakan lembaga konservasi dan penyelamatan satwa-satwa langka yang merupakan pilar utama kami,” ungkap dia.
Emeraldo mengatakan, empat pilar utama Taman Safari Bogor yang paling fundamental adalah konservasi satwa.
Baca juga: PT Smelting Dorong UMKM Gresik Tembus Pasar Ekspor
“Selain juga, edukasi, riset serta penelitian dan yang terakhir baru rekreasi,” tandasnya.
Terpisah, Senior Manager General Affairs PT Smelting Sapto Hadi Prayetno mengungkapkan, Komodo salah satwa yang jadi perhatian Smelting lantaran populasinya yang menurun dan cenderung kritis.
"Sebagai hewan purba dan endemik Indonesia tepatnya di Pulau Komodo kami menaruh perhatian pada upaya pelestarian Komodo. Pelepasan Komodo ke alam liar itu adalah hasil pengembangbiakan di TSI bersama Kami," kata Sapto. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar