"Tugas kita menarik sebanyak-banyaknya wisatawan ke Jatim, namun dengan sejumlah persyaratan tetap mengacu ketentuan protokol kesehatan yang ketat. Karena jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru," ujar Khofifah, Senin (16/5/2022).
Ia juga meminta bupati/wali kota terus memperkuat infrastruktur di kawasan pariwisata di wilayah masing-masing. Penguatan pembangunan infrastruktur, kata dia, akan semakin banyak mendatangkan wisatawan.
"Harapannya agar wisatawan baik mancanegara maupun nusantara senang berkunjung ke Jawa Timur karena akses dan fasilitas yang mudah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Jatim diimbangi dengan Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) asing.
BPS Jatim mencatat, hotel yang memiliki klasifikasi bintang selama Maret 2022 terjadi peningkatan sebesar 1,13 poin atau sebesar 3,37 hari, dibandingkan dengan keadaan Februari 2022.
Sedangkan RLMT secara keseluruhan wisatawan (mancanegara dan nusantara) pada Maret 2022 terjadi peningkatan sebesar 0,06 poin atau setara dengan 1,63 hari. Jumlah ini meningkat dibandingkan Februari 2022 yang mencapai 1,57 hari.
Selain itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Jatim pada Maret 2022 naik sebesar 51,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Tepatnya, untuk TPK hotel bintang 2 tertinggi yaitu sebesar 59,07 persen merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.
"Untuk Tingkat Penghunian Kamar hotel klasifkasi non bintang di Jawa Timur bulan Maret 2022 mencapai rata-rata 23,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya," pungkasnya.(mkr)
Baca juga: Transaksi Misi Dagang Jatim–NTT Tembus Rp 1,88 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Editor : Redaksi