KLIKJATIM.Com | Tulungagung—Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung mengakibatkan banjir menggenangi SMP Negeri 3 Tulungagung. Hingga Rabu (30/03/2022) siang tadi sebagian halaman sekolah yang ada di Kelurahan Kepatihan Kecamatan/Kabupaten Tulungagung ini masih nampak ditutupi genangan air.
Kondisi ini membuat pihak sekolah memutuskan untuk menggelar pembelajaran secara online, bahkan sebagian pelajar yang terlanjur datang ke sekolah harus kembali pulang setelah sekolah memutuskan pembelajaran sistem online tersebut.
Baca juga: Kepala Kantah ATR/BPN Tulungagung Ikuti Upacara Hari Pahlawan di Pemkab Tulungagung
Kepala SMPN 3 Tulungagung, Heni Hendarto mengatakan, banjir seperti ini rutin dialami SMP Negeri 3 ketika hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi. Sebab secara geografis, letak SMP Negeri 3 ini ada di posisi terendah dibandingkan daerah sekitarnya, sehingga air akan menggenang di sekolah tersebut.
"Kita juga sudah mencoba menyedot genangan air dan mengalirkan lewat selokan di luar sekolah, namun karena posisi sekolah rendah air kembali lagi, kita juga sudah membuat sumur resapan tapi itu tidak berhasil," ujarnya.
Heni menyebut, dengan kondisi seperti ini pihaknya memutuskan agar pembelajaran dilakukan secara online, dengan harapan pelajar bisa lebih fokus menerima pelajara tanpa terganggu kondisi banjir.
Baca juga: Banjir Mulai Surut, BPBD Sampang Imbau Warga Tetap Waspada Potensi Banjir Susulan
Pihaknya belum bisa memastikan, sampai kapan pembelajaran model online diberlakukan, mengigat musim hujan masih belum menunjukkan tanda tanda akan berhenti.
"Kalau tidak ada hujan deras lagi mungkin sore sudah surut, tapi kalau ada hujan deras dan air masih menggenang untuk sementara kita alihkan belajar secara online," tuturnya.
Baca juga: Banjir Kepung Sejumlah Titik di Sampang, BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
Pihaknya berharap, pemerintah bisa memberikan jalan keluar dengan kondisi ini, sehingga proses belajar mengajar bisa dilaksanakan tanpa ada gangguan banjir di kemudian hari.
"Kami sendiri sudah berupaya, mulai dari pembuatan sumur resapan, menyedot air dengan genset hingga menambah ketinggian di pintu masuk sudah pernah kami lakukan, tapi masih terjadi banjir setiap tahun," pungkasnya.(mkr)
Editor : Iman