Polres Gresik Gelar Otopsi Forensik Bongkar Makam Jenazah Korban Laka di Driyorejo

klikjatim.com
Gerbang makam islam di Desa Petiken sudah terpasang garis police line untuk keperluan otopsi jenazah korban laka di Driyorejo (Faiz/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Tewasnya remaja inisial SF asal Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik menemukan fakta baru.

[irp]

Baca juga: Hapus Label Daerah Tertinggal, Karya Rupa Sampang Optimistis Tembus Pasar Dunia

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim melakukan otopsi forensik pada jenazah korban laka di Pemakaman Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, Rabu (17/11 /2021).

Tampak puluhan jajaran Polres Gresik beserta para aparatur desa serta tim DVI Polda Jatim memadati lokasi pemakaman Islam Desa Petiken. Serta garis police line pun melintang di kawasan makam.

Pembongkaran malam dimulai sekitar pukul 09.00 WIB sejumlah keluarga korban dan ayah korban pun tampak hadir melihat proses pembongkaran makam itu.

Terhitung 66 Hari pasca kejadian laka lantas tanggal 12 September 2021 lalu. Dari keterangan polisi sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan terkait insiden ini apakah murni kecelakaan atau ada motif pembunuhan.

“Otopsi ini untuk ambil langkah, agar kejadian laka di Driyorejo terungkap. Apa modus pembunuhan atau kecelakaan. Akan kami lakukan secara profesional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada,”Ungkap Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Riski Saputro di lokasi.

Lantas berapa hasil otopsi itu keluar, menurut Wahyu belum bisa dipastikan keluarnya. Karena pihak kedokteran yang tau. Namun pihaknya akan terus melakukan penyelidikan usai pembongkaran otopsi jenazah.

“Setelah hasil penyelidikan akan kami sampaikan, dokter forensik yang tau hasil otopsi itu. Dan setelah hasil otopsi keluar, akan kami lakukan gelar dengan melibatkan internal maupun eksternal,” ujarnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Pungli Parkir di CFD Bojonegoro, Pengawasan Dishub Dipertanyakan

Akpol Alumnus tahun 2015 itu menerangkan, polisi akan terus membuktikan fakta yang ada. Agar tidak ada anggapan dan asumsi lain.

“Ini laka atau pembunuhan. Biar semuanya clear (Jelas Red) ,” tegasnya.

Pembongkaran makam untuk otopsi forensik melibatkan Dokter Labfor Polda Jatim, Eksternal dan Internal Polres Gresik.

Sekedar diketahui, peristiwa yang dialami remaja 16 tahun itu membuat masyarakat khususnya warga Desa Petiken Kecamatan Driyorejo penasaran. Mulanya, SF diduga tewas akibat mengalami kecelakaan tunggal. Namun, saat jasadnya ditemukan pada 12 September lalu, tubuhnya dipenuhi luka memar. Bahkan, terdapat luka lebam dan luka tusuk pada bagian kepala korban. Kasus tersebut pun akhirnya ditangani jajaran Satreskrim Polres Gresik.

Baca juga: Motor Hilang di Alas Malang, Polisi Sumenep Tangkap Pelaku Tak Sampai Sehari

Kasus kematian SF, remaja asal Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo masih terus misteriusa. Sebab, peristiwa kecelakaan yang dialami pada 12 September lalu belum bisa dipastikan sebagai penyebab kematian pemuda 16 tahun itu. Unit Laka Satlantas Polres Gresik pun berencana melakukan gelar perkara terkait peristiwa tragis tersebut.

Ayah korban Sujiadi merasa terpukul atas kematian anak keduanya itu. Apalagi, dalam aktifitas sehari-hari, SF sering membantu pekerjaannya. Sebagai montir bengkel sepeda motor miliknya. Kini, pria 52 tahun itu masih berupaya mencari kejelasan terkait kematian putra keduanya itu. “Sampai sekarang pun tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena pasti ada hal yang disembunyikan dari kematian anak saya,” ucapnya.

Bapak tiga anak itu meyakini bahwa SF mengalami penganiayaan hingga akhirnya meninggal dunia. Hal itu dibuktikan dari luka yang dialami korban, menggambarkan bahwa bukan kecelakaan biasa. “Apalagi, dari keterangan beberapa saksi mata. Anak saya bersama segerombolan orang tidak dikenal sebelum ditemukan tewas. Sekitar 4-6 orang,” jelasnya. (bro)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru