KLIKJATIM.Com | Gresik — Kabar gembira bagi pelaku usaha di Pulau Bawean. Seiring banyaknya produk lokal di Kabupaten Gresik yang masuk pasar internasional ekspor. Hari ini, Kamis (16/9/2021) Pemkab Gresik melalui Diskoperindag dan Bea Cukai Gresik mendatangi Pulau Putri sebutan Pulau Bawean.
[irp]
Kedatangan ini memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pulau Bawean bisa dibawa ekspor. Khususnya dalam bidang hasil perikanan di Kantor Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik.
Tampak warga antusias mengikuti sosialisasi ekspor ini yang berlangsung gayeng, dimulai sekitar pukul 15.00 WIB hingga pasca waktu maghrib sekitar pukul 18.00 WIB.
Kepala Sekolah Ekspor Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik Agus Prasetiyo mengatakan, pihaknya akan mendampingi para pelaku usaha di Pulau Bawean hingga tembus pasar internasional.
“Kita semua punya buyer red (Pembeli) untuk ekspor,” ungkapnya, Kamis (16/9/2021).
Dikatakan, untuk dilakukan ekspor hasil ikan laut di Pulau Bawean para pelaku usaha harus mengantongi ijin sertifikat kesehatan yang nantinya akan sepenuhnya dibantu oleh pihak Bea Cukai dan Diskoperindag Gresik.
“Perinciannya, ijin sertifikat untuk memperoleh Herd Certifikat (HC) yang nantinya pihak bea cukai akan melakukan koordinasi untuk buyer ekspor,” jealsnya, diamini Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Sunik
Agus merincikan, bagi pelaku usaha harus mendaftarkan diri dulu untuk memperoleh ijin Unit Pengolahan Ikan(UPI) yang didaftarkan ke Dinas Perikanan Provinsi.
Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning
“Dari UPI itu apakah layak atau tidak usaha perikanan oleh pelaku usaha. Setelah itu akan memperoleh sertifikat kelayakan pengolahan (SKP) yang menjadi syarat untuk memperoleh HC,” bebernya dihadapan para UMKM Bawean.
Bagus menegaskan proses perizinan untuk mendapatkan sertifikat tidak terbelit dan sangat mudah karena dengan cara online sudah bisa dijangkau dan didapati.
“Sangat mudah sekali, besok, Jumat (17/9) kita akan survei lokasi tempat usaha Lobster hidup di Gili Timur. Dan sementara hasil perikanan dulu, nantinya umkm Bawean lainnya akan juga dilakukan survei,” paparnya.
Saiful Muslim salah satu pengusaha pengepul lobster hidup asal Gili Timur mengaku bahagia setelah ada sosialisasi terkait ekspor hasil laut di Bawean. Dirinya pun tampak antusias program Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Bea Cukai dan Diskoperindag ini.
Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan
“Alhamdulillah kami senang sekali. Biasanya ke Surabaya dua kali tiga kali pengiriman ke Surabaya dalam satu bulan. Sekali pengiriman ada 25 kilo sampai 40 kilo lobster hidup yang saya kirim,” ungkapnya.
“Kami siap ekspor, dan kendalanya nanti kalau terang bulan sangat sedikit nelayan yang mendapatkan lobster itu saja,” tambahnya.
Diketahui, acara dihadiri oleh jajaran Muspincam Kecamatan Sangkapura, Camat Sangkapura M. Syamsul Arifin, Kepala Seksi Ekonomi Kecamatan Sangkapura Kemas Saiful Rizal, Danramil, dan beberapa kepala desa Kecamatan Sangkapura. (bro)
Editor : Redaksi