KLIKJATIM.Com | Banyuwangi--Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek proses produksi gula di pabrik PT Industri Gula Glenmore (IGG) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII untuk mendukung geliat pemulihan ekonomi. Ipuk berharap kapasitas pabrik terus ditingkatkan dengan memperkuat pasokan bahan baku tebu berbasis rakyat serta pemberdayaan petani.
[irp]
Baca juga: Puluhan Jabatan Eselon di Sumenep Masih Kosong, Pemkab Bergantung pada Pelaksana Tugas
“Pabrik gula di Glenmore ini salah satu yang termodern di Indonesia. Kapasitas gilingnya 6.000 ton tebu per hari (TCD), ke depan semoga bisa naik, bisa jadi 8.000 TCD, dengan penambahan pasokan tebu rakyat,” ujar Ipuk seusai meninjau IGG akhir pekan lalu.
Tahun ini, PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) menargetkan giling tebu sebanyak 715.000 ton, dengan target produksi 61.000 ton gula atau setara 2 persen kebutuhan gula di Indonesia. Target itu naik 37 persen dibanding realisasi 2020. IGG sendiri memulai giling tebu tahun ini pada pekan lalu.
Ipuk berharap musim giling tahun ini bisa berjalan optimal, sehingga bisa ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Geliat berbagai sektor bisnis di Banyuwangi dengan sendirinya akan memacu pemulihan ekonomi.
“Dari paparan PTPN, tahun ini giling direncanakan berlangsung 125 hari. Saya minta dioptimalkan, benar-benar 125 hari, agar bisa membantu pemulihan ekonomi rakyat. Atur manajemen pasokan tebu dengan baik, karena biasanya giling terhenti lantaran pasokan tebunya berhenti,” ujar Ipuk.
Baca juga: Hapus Label Daerah Tertinggal, Karya Rupa Sampang Optimistis Tembus Pasar Dunia
Ipuk juga berharap ada peningkatan rendemen (kadar gula dalam tebu) sehingga produksi gula dari Banyuwangi tersebut bisa terus bertambah.
“Kalau budidaya dilakukan dengan baik, termasuk pendampingan ke petani, lalu pabriknya transparan dan modern, Insya Allah rendemen bisa naik. Semoga tahun ini (rendemen) bisa 8,5 persen, atau bahkan 9 persen, meski belum bisa seperti pabrik gula luar negeri yang di atas 10 persen,” bebernya.
Tidak hanya itu, Ipuk berharap PTPN terus berinovasi untuk memberi nilai tambah ekonomi dari pabrik gula yang ada.
Baca juga: Warga Keluhkan Pungli Parkir di CFD Bojonegoro, Pengawasan Dishub Dipertanyakan
“Tebu punya banyak produk samping yang bisa dimanfaatkan, jangan terbuang percuma. Saya dengar IGG sudah bisa produksi listrik dari ampas tebu. Terus tingkatkan. Bikin pabrik bioetanol juga yang terintegrasi ke depan,” ujarnya.
Meski terus memacu pemulihan ekonomi, Ipuk mengingatkan untuk penerapan keselamatan kerja dan protokol kesehatan dengan standar ketat untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. (*)
Editor : Apriliana Devitasari