KLIKJATIM.Com ǀ Gresik – Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan upacara sumpah pemuda kali ini terlihat sangat berbeda di Halaman Pemkab Gresik. Peserta dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat yang mengikuti upacara, diwajibkan mengenakan pakaian khas tradisional daerah sambil menampilkan beberapa tarian, Senin pagi (28/10/2019).
Hampir seluruh busana tradisional provinsi di Indonesia, tampak dikenakan oleh pejabat Pemkab Gresik. Sedangkan Bupati serta Wakilnya, Sambari Halim Radianto dan Mohammad Qosim memakai seragam tokoh proklamator kemerdekaan, Soekarno-Hatta. Lalu, para ajudannya mengenakan busana layaknya tentara BKR tempo dulu.
Baca juga: Dari Kebun ke Industri, PTPN I Bangun Ekosistem Kelapa di Banyuwangi
[irp]
Dalam upacara ini juga melibatkan para pemuda dan pemudi dari pelajar, organisasi pemuda serta kemasyarakatan. Ada pula pasukan bhinneka tunggal ika yang diperankan oleh para pelajar Kabupaten Gresik.
“Saat ini saya membawa tongkat komando sebenarnya bukan untuk gaya-gayaan, tetapi hal itu sudah diatur dalam Permendagri nomor 17 tahun 2019,” kata Bupati, Sambari yang didampingi Wakilnya, Mohammad Qosim.
Baca juga: Amankan Aset Strategis Negara, BPN Jatim Serahkan 13 Sertipikat Tanah Hulu Migas
Bupati juga mengungkapkan, ucapan terimakasihnya kepada tokoh pemuda tahun 1928 yang mendeklarasikan sumpah pemuda. Sehingga menjadi pelopor pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Tema besar dalam peringatan sumpah pemuda kali ini 'Bersatu Kita Maju'. Maknanya adalah hanya dengan persatuan, maka cita-cita bangsa dapat tercapai.
[irp]
Baca juga: Pemkab Gresik Beri Penghargaan kepada 26 Pelaku Seni dan Ekonomi Kreatif
Menariknya lagi, usai upacara para pejabat yang memakai pakaian adat telah memamerkan kebolehan masing-masing. Mereka berlanggak lenggok di karpet merah layaknya sedang catwalk. Beberapa tarian pendek sembari diiringi lagu dan musik sesuai busana daerah yang dikenakan pun tersaji secara bergantian.
“Ini lambang semangat persatuan Indonesia. Tanpa bersatu, kita tidak bisa membangun. Meskipun para pejabat ini sudah di atas 50 tahun, tapi semangatnya tetap tinggi. Kita tak akan kering karena panas dan tak akan lapuk karena hujan. Kita harus tetap maju untuk membangun Indonesia dan bersatu selamanya,” tandas Sambari. (nul/roh)
Editor : Redaksi