Gresik Movie Kenalkan Potensi Daerah di Jogja-NETPAC Asian Film

klikjatim.com
Perwakilan Gresik Movie di Jogja-NETPAC Asian Film Festival. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Komunitas Gresik Movie sebagai produsen film pendek asal Kabupaten Gresik menjadi peserta Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Dalam ajang tersebut, Gresik Movie mengenalkan film terbarunya berjudul Gemintang. 

[irp]

Baca juga: Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi

“Para peserta Festival datang dengan ide yang khas dari daerahnya dan perspektifnya menarik,” ungkap Lita, manajer Program Festif.

Festival ini memberikan ruang dan apresiasi kepada pelaku perfilman dalam mengekspresikan diri di tengah pandemi. Yang bertema ‘ISOLASI'.

"Keterasingan Fasilitasi ini menjadi wadah yang berperan untuk meningkatkan daya saing komunitas melalui film berbahasa daerah," tambahnya, Senin (30/11/2020).

Senada dengan itu, Yurico Abi dari Indonesian Film Community Network menambahkan bahwa film-film Festif yang diproduksi tidak sekadar menjadi portofolio komunitas. “Harapannya komunitas bisa bergerak lagi di sub sekter ekonomi kreatif, dan mengantarkan tidak pada ranah kompetisi saja namun bisa dalam peningkatan SDM,” tandasnya.

Program Director Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Reza Fahriansyah menganggapi film Gemintang, menyatakan bahwa dirinya sangat suka dengan konsep dan model penggarapannya. “Selain film ini membicarakan tentang kota, film ini (Gemintang) berhasil membuat perspektif anak-anak menjadi hal yang sangat penting. Kita bisa melihat kota Gresik menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Real dan kontekstual,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning

Untuk diketahui, film Gemintang memang menceritakan tentang dua orang anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk menggambar bintang. Namun kesulitan sebab ketika ingin melihat bentuknya, langit di Gresik sedang dirundung mendung saat malam. Film ini diperankan oleh M. Baidlowie Azhari (sebagai Budi) dan Qaireen Khansa P. (Sebagai Kejora).

Film “Gemintang” ditulis sebagai respon terhadap situasi kota Gresik yang telah saya alami. "Gemintang yang memiliki arti susunan bintang, tentunya dapat kita pandang ketika langit malam benar-benar cerah. Namun, di Gresik kota, hal yang sederhana itu susah saya jumpai ketika puluhan cerobong pabrik rutin memproduksi asap. Dalam film ini, saya membayangkan di tahun-tahun ke depan, anak-anak di Gresik kesulitan melihat bintang, bahkan menganggap aktifitas mencari bintang adalah satu rekreasi paling rumit, "ungkap Irfan Akbar, Penulis Skenario & Sutradara Film “Gemintang”.

Diketahui, film-film peserta Festif ditayangkan perdana di Yogyakarta dengan tajuk “Launching Fasilitasi Film Berbahasa Daerah.” Hal ini bisa terselenggara atas kerjasama antara FESTIF dengan JAFF. Ada 20 kota di Indonesia yang filmnya masuk pada program ini, dan Gresik menjadi salah satunya dengan film berjudul Gemintang, produksi Gresik Movie.

Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan

FESTIF adalah Fasilitasi Ide Sinema Kreatif yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan SALAKA.Credu dan didukung oleh Indonesian Film Community Network ( IFCN ). 

FESTIF diluncurkan di 15th JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) ‘Kinetic’ pada Jumat , 27 November 2020 di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta. JAFF digelar sejak tanggal 25-29 November 2020, memutar 57 film panjang dan 72 film pendek dari 29 negara se-asia pasifik. Dalam rangkaian festival, film Gemintang (Gresik Movie) diputar bersama Film Rundag dari Tegal (Sinema Pantura), kemudian didiskusikan bersama Litani Tesalonika (Manajer Program Festif),Jaka Romadon (Sutradara Film Rundag), dan Irfan Akbar Prawiro (Sutradara Film Gemintang). (bro)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru