klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

1.080 Sapi Perah Australia Tiba di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis Dongkrak Produksi Susu dan Ekonomi Lokal

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara khusus hadir dan mengapresiasi upaya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang memfasilitasi impor 1.080 ekor sapi perah dara bunting dari Australia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara khusus hadir dan mengapresiasi upaya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang memfasilitasi impor 1.080 ekor sapi perah dara bunting dari Australia.

KLIKJATIM.Com | Probolinggo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara khusus hadir dan mengapresiasi upaya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), bersama PT Greenfields Indonesia, yang memfasilitasi impor 1.080 ekor sapi perah dara bunting dari Australia.

Langkah ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan produksi susu di Jawa Timur dan mendorong pemerataan ekonomi.

Sapi perah yang diimpor adalah persilangan Holstein dan Jersey, varietas yang dikenal memiliki kualitas produksi susu tinggi.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Salurkan Bansos Rp2,2 Miliar di Probolinggo, Dorong Pemerataan Kesejahteraan Sosial

"Kedatangan 1.080 sapi perah dara bunting ini kemudian akan dikelola oleh peternak mitra PT Greenfields Indonesia yang ada di lima kabupaten di Jawa Timur: Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, Pasuruan, dan Kota Batu, untuk meningkatkan populasi sapi perah dan susu segar di Jawa Timur,” tegas Gubernur Khofifah, Selasa (15/7).

Gubernur optimistis, kedatangan sapi perah ini akan meningkatkan produksi susu, tidak hanya untuk Jatim tetapi juga Indonesia secara keseluruhan. Terlebih, sapi-sapi ini akan dimitrakan dengan peternak di Jawa Timur.

"Peningkatan produksi susu ini nantinya sangat bermanfaat terutama diberseiringkan dengan kebutuhan susu untuk Makan Bergizi Gratis (MBG),” imbuhnya.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Tinjau Hari Pertama Sekolah Rakyat, Kawal Visi Presiden Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Khofifah menjelaskan bahwa impor sapi perah dara bunting ini dipandang sebagai salah satu upaya strategis untuk meningkatkan produksi susu sekaligus memastikan keberlanjutan usaha peternak dalam menghasilkan susu segar.

Berdasarkan data dari Dirjen PKH Kementan, Indonesia masih mengimpor 79 persen kebutuhan susu. Oleh karena itu, Greenfields sebagai off-taker (pihak pembeli hasil produksi) menjamin bahwa susu dari para peternak mitra tidak akan ada yang tidak terjual.

"Sebanyak 1.080 ribu sapi perah yang hadir di Jatim memberikan peningkatan dan pemerataan ekonomi bagi peternak sapi. Sehingga diprediksi ada sumber ekonomi baru, tenaga kerja baru dari hadirnya 1.080 ekor sapi perah," ungkap Khofifah.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Hadiri Duka Tragedi KMP Tunu, Serahkan Santunan untuk Ahli Waris Korban di Banyuwangi

Sebelum wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), populasi sapi perah di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai 305.708 ekor dengan produksi susu 530.426 ton. Namun, PMK pada Mei 2022 menyebabkan penurunan populasi sebesar 7,6%, menjadi 282.364 ekor pada awal Desember 2022. Penurunan ini berbanding lurus dengan produksi susu harian yang anjlok dari 1.219 ton pada 2021 menjadi 1.014 ton pada 2022 (menurun 16,8%).

“Alhamdulillah, setelah wabah PMK dapat dikendalikan pada tahun 2023, populasi sapi perah di Jawa Timur kembali meningkat. Data BPS, populasi sapi perah di Jawa Timur akhir tahun 2024 sebanyak 292.265 ekor atau meningkat sebanyak 9.900 ekor dari tahun 2022 saat wabah PMK terjadi. Capaian tersebut menempati peringkat pertama di Indonesia dan berkontribusi sebesar 60% terhadap total populasi sapi perah nasional sebanyak 485.809 ekor," imbuh Khofifah.

Gubernur berharap, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah seperti ini sangat penting untuk meningkatkan produksi susu, mempercepat pencapaian target swasembada susu, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. "Pemerintah, sektor privat, dan mitra ternak sama-sama memberikan dukungan serta memberikan manfaat," ujarnya.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Apresiasi Banyuwangi Ethno Carnival 2025: Sukses Transformasi Budaya Lokal Menjadi Mendunia

Upaya peningkatan populasi sapi perah tidak hanya dilakukan oleh PT Greenfields Indonesia. PT Bumi Rojokoyo Banyuwangi dan PT Bumi Kironggo Joyo Bondowoso juga melakukan importasi sapi perah sebanyak 2.200 ekor. Dengan demikian, total sapi perah impor yang telah masuk ke Jawa Timur pada tahun 2025 adalah sebanyak 3.300 ekor.

"Kami berharap PT Japfa Comfeed Indonesia akan melakukan impor tahap II dan PT Greenfields Indonesia bisa melakukan pemberdayaan peternak kemitraan untuk memelihara sapi perah betina anakan atau calon bibit yang dihasilkan farm Greenfields Indonesia di Malang dan Blitar," jelas Khofifah.

Dirjen PKH Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menambahkan bahwa untuk mendukung produksi susu sapi segar di Jatim, rencananya akan ada penambahan 10.000 sapi perah yang akan dimasukkan oleh PT Greenfields untuk mengisi peternakan baru di Blitar (farm unit 3).

"Insyaallah di tahun ini kami siap memfasilitasi bersama dengan Kepala Badan Karantina Indonesia untuk membantu dari segi perizinannya agar 10.000 ekor ini bisa terealisasi," tuturnya.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan Perikanan Rp276 Juta dan Tanggapi Aspirasi Nelayan Muncar

Sementara itu, Komisaris Utama JAPFA, Syamsir Siregar, menyatakan bahwa kebutuhan susu nasional terus meningkat, sementara suplai susu segar dalam negeri belum mencukupi. Japfa, bersama Greenfields melalui PT Santori, memfasilitasi proses impor sapi perah dari Australia yang dipilih melalui seleksi ketat dan penjaminan mutu.

"Kami percaya pemberdayaan peternak lokal adalah kunci yang kuat dan berkelanjutan. Maka program tidak berhenti satu saja melainkan mencakup teknis dan pembinaan berkelanjutan sehingga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan peternak dan mendorong generasi peternak yang mandiri dan dikelola sebaiknya. Ini adalah upaya memberi solusi jangka panjang kemandirian produksi susu nasional demi mewujudkan ketahanan pangan nasional," imbuhnya. (yud) 

Editor :