klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

SGN Gandeng MAKMUR Petrokimia, Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tebu

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Direktur Keuangan SGN Hariyanto (nomor tiga dari kiri) pada pembukaan acara gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (04/07)
Direktur Keuangan SGN Hariyanto (nomor tiga dari kiri) pada pembukaan acara gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (04/07)

KLIKJATIM.Com | SITUBONDO  - Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Hariyanto, menegaskan komitmen dalam mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani, sehingga membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.

Hal ini disampaikan di acara Gelar Teknologi dan Seremonial Panen dan Tanam Tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso, Kamis (04/07).

"Program Makmur ini salah satu rangkaian, bahwa kami harus bersinergi menyukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi (sarana produksi)", lanjut Hariyanto.

Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.

Hal ini disampaikan Rolis Wikarsono Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan.

"Lahan kami sekitar 6.500an hektare di hampir seluruh Kabupaten Situbondo telah tercover Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) , kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli dan prosesnya hanya dua hingga tiga hari, harganya kompetitif", ungkap Rolis.

Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu. Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani.

"Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektare, rendemen naik, pendapatan petani juga naik", jelas Mohammad Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan.

Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45�ri semula 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare, kenaikan rendemen mencapai 9,9�ri 8,14% menjadi 8,94%, sehingga pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektare menjadi Rp69,4 kita per hektare

Sementara itu Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid memberikan apresiasi atas peningkatan produktivitas yang diraih oleh petani tebu mitra PG Pradjekan dan pihaknya menyakini melalui sistem bagi hasil dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN petani akan tambah makmur.

"Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Selain itu, kami berterima kasih pada semua ekosistem yang berada di Program Makmur ini kami karena menyukseskan juga ketahanan pangan nasional," pungkas Robby.

Gelar Teknologi serta Seremonial Panen dan Tanam Tebu bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu. Dalam kesempatan tersebut selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak (drone). (gin) 

Editor :