Pembayaran Tagihan Klaim BPJS Kesehatan Gresik Rp 71 M Lebih, Belum Termasuk Tunggakan 2 Bulan di RSUD Ibnu Sina

Reporter : Redaksi - klikjatim

GRESIK – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Gresik, menuntaskan pembayaran tagihan untuk bulan pelayanan hingga Februari 2019. Total anggaran yang dikucurkan tepatnya mencapai sebesar Rp 71.773.540.352.

Pembayaran dilakukan kepada 170 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 30 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Yang sudah kami bayarkan semua itu sampai bulan pelayanan Januari. Ada sebagian klinik pembayarannya sampai bulan Februari,” kata Kabid Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Gresik, Sylvia Rumikawati, di kantornya, Selasa (16/04/2019).

[irp]

Pembayaran ini termasuk pelunasan sebagian tunggakan klaim BPJS Kesehatan di RSUD Ibnu Sina pada 2018. Sedangkan tagihan pada bulan Januari 2019 belum diajukan.

“Kami melakukan pembayaran tagihan berdasarkan dari urutan pengajuan klaim, yang nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu,” menurutnya.

Sejauh ini ada beberapa FKTP maupun FKRTL yang tertib mengajukan tagihan klaim. Karena tagihan idealnya harus diajukan setiap bulan pelayanan.

[irp]

“Selain tidak ada pengajuan, keterlambatan bayar juga terkadang dikarenakan anggaran BPJS Kesehatan defisit,” imbuhnya.

Secara keseluruhan BPJS Kesehatan sudah membayar hutang kepada rumah sakit se Indonesia sebesar Rp 11 triliun. Selain itu, melakukan pembayaran dana kapitasi kepada FKTP Rp 1,1 triliun.

Dirut RSUD Ibnu Sina, dr. Endang Puspitowati mengatakan, pembayaran terakhir (tunggakan) klaim BPJS Kesehatan adalah bulan Oktober 2018. Untuk bulan November dan Desember belum dibayarkan.

“Bulan November-Desember sudah mengajukan, tapi yang Desember konfirmasi dari BPJS belum kembali ke rumah sakit. Karena itu rumah sakit ndak bisa ngirim klaim bulan Januari,” jelasnya, saat dikonfirmasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, total tunggakan klaim BPJS Kesehatan Gresik ke RSUD Ibnu Sina terhitung dari bulan Agustus sampai Desember 2018. Totalnya mencapai sekitar Rp 50 miliar. (nul/*)