klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kasus Aktif Covid Jatim Terendah Kedua Secara Nasional

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jatim Khofifah bersyukur kasus aktif Covid di Jatim tercatat menjadi terendah nomor dua se-Indonesia.
Gubernur Jatim Khofifah bersyukur kasus aktif Covid di Jatim tercatat menjadi terendah nomor dua se-Indonesia.

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Penanganan covid-19 di Jatim yang progresif selama dua bulan terakhir berbuah manis. Kemarin, Senin (26/10/2020), kasus aktif Jatim tercatat menjadi terendah nomor dua se-Indonesia.

[irp]

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersyukur atas prestasi itu. Ia sekaligus memberikan apresiasi kepada semua pihak utamanya masyarakat yang disiplin menerapkan 3M. Menurut Khofifah, menurunnya kasus aktif covid-19 ini adalah bukti sinergitas yang baik antara masyarakat bersama Pemprov, Pemkab/Kota, Forkopimda, TNI/Polri, Laboratoirum, Rumah Sakit dan tenaga kesehatan.

"Alhamdulillah, Jawa Timur konsisten memiliki kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan kasus baru, di sisi lain kapasitas testing juga terus naik sehingga positivity rate menurun. Hasilnya per 26 Oktober 2020, berdasarkan pengolahan data dari Kemenkes RI, Jawa Timur menjadi provinsi dengan prosentase kasus aktif terendah nomor dua se-Indonesia," ujar Khofifah, Selasa (27/10/2020).

Khofifah memaparkan, per 26 Oktober 2020, berdasar pengolahan data Kemenkes RI, 5 provinsi dengan prosentase kasus aktif terendah di Indonesia adalah Gorontalo yakni 2,66 persen, Jatim yakni 4,55 persen, Kalsel yakni 5,97 persen, Bali yakni 6,95 persen dan Maluku Utara yakni 8,67 persen.

Secara kuantitatif, kata Khofifah, kasus aktif covid-19 di Jatim juga menjadi terendah dibandingkan provinsi besar lain di Jawa, dimana total kasus aktif sebanyak 2.352 kasus. Sedangkan Jateng sebanyak 3.762 kasus, Jabar 9897 kasus dan DKI Jakarta sebanyak 11.473 kasus.

"Tentunya pencapaian ini harus kita pertahankan bersama dengan makin memperketat protokol kesehatan untuk terus mengendalikan penyebaran covid-19," pungkasnya. (bro)

Editor :