KLIKJATIM.Com | Surabaya - Selama 6 bulan malang melintang di dunia narkoba, Edy Purnomo (44) akhirnya mengakui kelihaian polisi dalam mendeteksi keberadaanya. Itu terjadi setelah warga Kejawan Gebang II Surabaya ini tertangkap di Jl Sukomanunggal Baru Selatan PJKA 49 Surabaya.
[irp]
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa menemukan 18 poket sabu sisa edar seberat 6,45 gram. Sabu-sabu tersebut dijual per poket seharga Rp 250 ribu. Kini tersangka dan barang bukti diamankan di Satreskoba Polrestabes Surabaya.
Ketua Tim Khusus (Katimsus) Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhy Saeful Mamma mengatakan, penangkapan Edy dilakukan usai anggotanya melakukan penyelidikan beberapa hari di sekitar tempat tinggal tersangka.
"Kami profiling. Melakukan penyelidikan usai mendapat informasi masyarakat. Selanjutnya, saat kami yakin tersangka menyimpan narkotika jenis sabu, kami lakukan penggerebekan di kamarnya," beber Iptu Yudhy.
Dijelaskan, sebenarnya Edy juga telah menjadi target operasinya selama ini. Namun tersangka cukup lihai menghindari kejaran petugas. "Tersangka punya beberapa tempat tinggal. Kos dan berpindah-pindah," ungkapnya.
Setelah mendapati barang bukti sabu dan rekapan penjualan, tersangka lalu digelandang ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pengembangan. "Kami masih melakukan interogasi dan pendalaman untuk mengembangkan dari mana asal barang sabu itu didapat tersangka," pungkasnya.
Dalam pemeriksaan, Edy mengaku, dia terpaksa menjadi pengedar sabu lantaran susah mendapat kerja saat pandemi covid-19. "Ya jamannya susah gini, mau cari penghasilan gak punya keterampilan. Akhirnya terpaksa jualan sabu," ungkap Edy di Polrestabes Surabaya, Kamis (22/10/2020).
Dikatakan, dari hasil sabu yang dijual itu per gramnya ia bisa meraup keuntungan sampai Rp 400 ribu. Dengan rincian, satu poket sabu dibanderol dengan harga Rp 250 ribu. "Per satu poket 250. Kalau total satu gram itu bisa untung 400 ribuan. Itu seminggu sudah habis. Kadang kurang dari seminggu sudah habis. Jualnya ke teman-teman sendiri," akunya. (bro)
Editor : Redaksi