KLIKJATIM.Com I Lamongan - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Lamongan mendatangi sejumlah tempat penjualan hewan kurban di Lamongan, Jumat. Hal ini dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan serta untuk menjamin kualitas hewan kurban agar sesuai dengan syarat dan ketentuan syariat Islam, yakni sehat dan cukup umur.
"Yang menjadi perhatian sidak adalah penyakit menular dan umur dari hewan tersebut sekaligus biar tidak menyalahi prinsip dan syarat hewan kurban,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, Sukriyah.
[irp]Menurutnya, hewan kurban yang sudah cukup umur yakni sapi dan kerbau yang berumur kurang lebih 22 bulan. Sedangkan kambing dan domba antara 12-18 bulan.
Usia hewan kurban ini bisa dilakukan dengan melihat catatan melahirkan ternak, atau dengan melihat gigi ternak. "Jika gigi susu telah tanggal 2 di depan, itu menandakan kambing tersebut telah berumur sekitar 12-18 bulan. Sementara untuk sapi, maka berumur kurang dari 22 bulan,” jelasnya.
[irp]Sukriyah juga menjelaskan, ciri-ciri hewan kurban yang sehat. Yakni dilihat dari fisiknya, pergerakannya yang aktif, bulu yang halus dan tidak rontok.
“Kita bisa lihat dari mata bersinar dan jernih, bentuk tubuh standar, hidung terlihat basah bersih dan tidak mengeluarkan cairan, mulut dan gusi bersih tidak berliur, celah kuku tak terluka, kulitnya lentur dan elastis,” ungkapnya.
Dalam sidak kali ini, DPKH Kabupaten Lamongan menerjunkan 30 dokter hewan mandiri untuk langsung memantau ke sejumlah peternakan dan rumah warga. Tujuannya untuk memastikan semua lokasi penjualan hewan kurban aman.
"Hasilnya, hanya ada sebagian kecil hewan yang terkena penyakit, yaitu penyakit mata. Tetapi kami sudah ambil langkah. Kita isolasi, biar tidak menular ke hewan yang lain,” kata Sukriyah.
[irp]Sukriyah menambahkan, dari 30 dokter hewan yang turun ke peternakan dan warga ini, pihaknya membagi menjadi 3 tim dengan sasaran tempat yang berbeda-beda. “Pada hari Idul Adha kali ini, kami juga menggandeng dokter hewan dari Universitas Brawijaya untuk bersama 30 dokter hewan lainnya turun langsung ke masyarakat,” pungkasnya. (bis/rtn)
Editor : Wahyudi