KLIKJATIM.Com | Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) bersama Holding Migas Grup optmisi pembangunan Pipa Minyak Rokan selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan. Komitmen itu ditegaskan karena proyek ini merupakan salahsatu program strategis nasional yang diemban Holding Migas Pertamina dalam menjaga ketahanan produksi energi.
[irp]
"Sebagai proyek strategis dengan nilai Capex USD 300 juta ini, kami mengoptimasi efisiensi capex yang pada awalnya sebesar USD 450 juta. Sehingga, besaran penghematannya sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 Triliun," kata Direktur Utama PGN, Suko Hartono.
Dikatakan, efisiensi biaya ini diperoleh dari optimasi dari tahapan penetapan Final Investment Decision (FID) dan proses procurement. Ini merupakan upaya bersama dewan pengawas dan manajemen PGN dalam mengawal proyek pipanisasi minyak Rokan Hulu dapat berjalan efektif dan efisien ditengah tantangan ekonomi global dan pandemi.
"Pertagas telah melaksanakan first welding atau pengelasan perdana minggu lalu sebagai langkah awal dalam percepatan penyelesaian tahapan konstruksi," ungkap Suko, Senin (14/9/2020).
Pada sisi pelaksanaan kontruksi, imbuh Suko, PGN Solution (PGASOL) selaku anak perusahaan PGN dan PT Pertamina Patra Drilling Contractor (PDC) berkolaborasi mengoptimalkan utilisasi fasilitas eksisting yang sudah ada. Dengan demikian, melalui sinergi berkelanjutan dalam keluarga besar Holding Migas ini dapat memberikan manfaat dan optimisme dalam menekan biaya operasional dan investasi proyek pipa minyak Rokan.
Menurutnya, uupaya sinergi BUMN juga ditunjukkan dengan menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam pengadaan material Pipa Minyak Blok Rokan. Sinergi ini merupakan bentuk nyata simbiosis mutualisme dimana PT Krakatau Steel sebagai salah satu pelanggan PGN yang menggunakan gas bumi PGN dapat menyediakan kebutuhan pipa baja yang bermutu dan berdaya saing.
"Ini merupakan manfaat nyata efisiensi penggunaan gas bumi bagi pemanfaatan produk TKDN yang bisa menghemat biaya pengadaan material sebesar 16%. Upaya efisiensi dan kolaboratif juga ditunjukkan dengan menggandeng SDM lokal agar bisa menggerakkan potensi daerah dan tentunya multiplier effect secara ekonomi melalui pembangunan proyek Rokan bagi wilayah dan masyarakat sekitar," pungkas Suko Hartono. (hen)
Editor : Redaksi
