klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Lontar, Dulunya untuk Surat Menyurat Kini Dijadikan Monumen Sejarah

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Suasana peresmian tugu lontar. (Koinul M/klikjatim.com)
Suasana peresmian tugu lontar. (Koinul M/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Pemerintah Kabupaten Gresik kembali meresmikan landmark atau tugu monumen sejarah. Selain replika keris Sumilang Gandring yang dibangun PT Wilmar Nabati Indonesia, kali ini berdiri Tugu Lontar di simpang empat Kebomas atau jalan menuju makam Sunan Giri.

Monumen bersejarah ini dibangun oleh perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing), PT Smelting dalam bentuk hibah kepada Pemkab Gresik. Penyerahan sekaligus peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati, Sambari Halim Radianto didampingi Wakilnya, Mohammad Qosim dan Presiden Direktur PT Smelting, Hiroshi Kondo, Rabu (7/8/2019) malam.

[irp]

Nampak hadir juga di lokasi antara lain jajaran forkopimda, direksi PT Smelting, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan beberapa tokoh masyarakat. "Mengapa tugu lontar ini dibangun di Jalan Sunan Giri, karena ada riwayat. Ada sejarah," kata Sambari.

Menurut dia, orang-orang terdahulu memanfaatkan lontar untuk keperluan surat menyurat. Sehingga lontar menjadi bagian dari sejarah yang harus tetap dilestarikan.

"Jadi sejarah itu harus dilestarikan supaya teringat, bahwa lontar masa lalu dimanfaatkan untuk hubungan antara satu dengan yang lain," terangnya.

[irp]

Selanjutnya, tugu lontar ini adalah karya seni kontemporer. Dihasilkan dari penggabungan tema 2 kebudayaan antar negara, Indonesia dan Jepang.

Di Indonesia, lontar merupakan bagian sejarah. Kala itu dijadikan sebagai media tulis dan menjadi kebudayaan yang sangat tinggi di zamannya. Bahkan, daun lontar tumbuh di Gresik sampai sekarang.

"Sedangkan Kirigami merupakan seni memotong dan melipat yang menjadi bagian dari kebudayaan Jepang," tambah Asisten Manager PT Smelting, Dwi Bagus Hariyanto. (nul/rtn)

Editor :