KLIKJATIM.com | Surabaya – Harga cabai tak kunjung turun hingga sekarang. Hal ini terjadi karena jadwal panen di Jawa Timur (Jatim) tidak merata. Beberapa daerah penghasil cabe seperti Malang, Probolinggo maupun Bojonegoro diprediksi baru memasuki masa panen akhir Agustus.
Tingginya harga cabai yang terus meroket membuat Pemerintah Provinsi Jatim, bekerjasama dengan Bulog melakukan sejumlah upaya. Salah satunya menggelar operasi pasar yang dijadwalkan seminggu dua kali.
[irp]
"Iya kami mengadakan operasi pasar yang rencananya hari Rabu dan Jumat," tutur Wakil Kepala Bulog Jatim, Fachria Latuconsina.
Kebijakan ini sudah dikoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi lain. Semuanya sepakat menggelar operasi pasar yang dikhususkan menjual cabai murah.
Beberapa waktu lalu diselenggarakan di pasar Wonokromo dan Tambakrejo. Respon masyarakat pun sangat positif. “Untuk operasi pasar ini rencana akan dilakukan sampai harga cabai kembali stabil,” imbuhnya.
[irp]
Menurut Fachria, pihaknya juga mensubsidi cabai di beberapa daerah wilayah Jawa Timur. Seperti Malang, Probolinggo dan daerah-daerah lainnya.
Rencananya sebanyak 50 sampai 70 kilogram cabai disiapkan untuk masyarakat, sehingga bisa ditebus dengan harga murah. Yaitu Rp 50 ribu perkilo.
"Tapi nanti kita lihat kondisi pasar dulu, kalau harga sudah menurun pasti permintaan juga akan menurun," lanjutnya. (nk/roh)Editor : Redaksi