KLIKJATIM.Com | Mojokerto - Selain menerapkan protokol kesehatan, ternyata ada yang berbeda di Desa Windurejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Desa yang ditetapkan sebagai kampung tangguh ini mampu menghasilkan 7,4 ton gabah atau setara 4,6 ribu ton beras untuk warga terdampak virus corona.
[irp]
Di Desa Windurejo, padi jenis serang ini menjadi varietas komoditas unggulan. Padi yang hanya membutuhkan 4 bulan mulai dari tanam hingga panen ini, mampu untuk kecukupan pangan bagi warga terdampak covid-19.
Menurut Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, ketahanan pangan yang diterapkan warga menjadi salah satu bukti, ketangguhan kampung tersebut dalam menghadapi wabah virus corona. “Ini bukti masyarakat di kampung tangguh ini benar-benar menerapkan ketahanan pangan,” kata Dony di sela-sela panen raya di Desa Windu, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Kamis (09/07/2020).
Menurutnya mantan Kapolresta Malang ini, sebagian hasil panen akan disisihkan untuk masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan tidak ada lagi masyarakat terdampak covid-19 yang kekurangan pangan. “Ketahanan pangan ini bisa menjadi contoh bagi kampung tangguh lainnya di Mojokerto,” imbuhnya.
[irp]
Sementara itu Dandim 0815 CPYJ Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto menambahkan, pihaknya juga telah menerjunkan Babinsa ke setiap desa untuk membangun ketahanan pangan. Dia menegaskan setiap petugas wajib membantu para petani meningkatkan hasil panen.
Pria yang lama berdinas di Papua ini menjelaskan, Kabupaten Mojokerto sendiri setidaknya terdapat 300.000 hektare lahan pertanian produktif yang ditanami tanaman pangan. Setiap tahun lahan tersebut menghasilkan 325 ribu ton gabah, bahkan surplus 78 ribu ton per tahun. (mkr)
Editor : Tsabit Mantovani