KLIKJATIM.Com | Gresik – Pemanfaatan stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) dijadikan tempat isolasi dan observasi pasien virus corona atau Covid-19 Kabupaten Gresik, masih terus dipersiapkan untuk melengkapi berbagai peralatan. Dan, untuk memastikan kesiapan semua itu Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Jalan Veteran Gresik tersebut, Selasa (7/7/2020).
Tampak ikut hadir mendamingi di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), serta beberapa staf pemerintahan setempat. Dalam kesempatan ini Bupati telah mengecek berberapa ruangan, dan tempat tidur pasien, ruang isolasi, ruang masuk pasien maupun tenaga kesehatan (nakes).
Hasilnya, Bupati Sambari memastikan bahwa ruang isolasi dan observasi di Gejos ini bakal siap ditempati pekan depan. "Nanti ini tempat tidur diberikan disinfektan sampai basah untuk sterilisasi pasien," katanya.
[irp]
Selain itu juga dilengkapi fasilitas lain seperti Closed Circuit Television (CCTV), dan suplay logistik untuk pasien yang disiapkan tim medis bersama Dinkes serta Dinas Pemuda dan Olah raga.
Termasuk DLH pun diminta agar menyediakan tempat sampah dan pembuangan bahan kimia dari alat medis. "Ini semua hadir, mana yang kurang kami terima saran dari IDI, PPNI, dan alhamdulillah sudah tersedia semuanya," terang Bupati dua periode tersebut.
Dan perlu diketahui, saat ini di Kabupaten Gresik ada 15 rumah sakit milik pemerintah dan swasta yang menjadi rujukan pasien Covid. "Semuanya hampir overload, maka sebelum (terjadi) penolakan masal untuk observasi dan rehabilitasi pasien jadi kita siapkan di lapangan Joko Samudro, ini sesuai kebutuhan," paparnya.
[irp]
Lanjut Sambari, dalam stadion ini sudah tersedia 140 bad atau tempat tidur pasien. "Jika nanti tidak cukup, kami anggarkan kembali karena kapasitas stadion ini 500 lebih," tegasnya.
Adapun terkait keamanan telah disiapkan anggota dari TNI-Polri dan Satpol PP untuk berjaga di luar. Sedangkan di dalam ruangan ada perawat yang selalu standby.
"Pemerintahan baik legislatif dan eksekutif akan selalu memaksimal penanganan Covid-19. Semua sudah siap dengan dibantu IDI, PPNI, dan relawan. Dokternya ada 6, dan 16 perawat sehingga total 22 orang,” pungkasnya. (nul)
Editor : Redaksi