KLIKJATIM.com | Surabaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana), yang dimulai dari Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) hingga Banten. Ssecara teknis akan menyusuri sepanjang bagian selatan pantai Pulau Jawa.
"Kita start dari Banyuwangi karena di tahun 1994 lalu, pernah terjadi tsunami di wilayah tersebut. Korbannya juga sangat besar, sekitar 250 korban jiwa," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo usai bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di kantor Grahadi Jalan Gubernur suryo Surabaya, Kamis (11/7/2019) malam.
[irp]
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan dan mengingatkan terhadap sejarah peristiwa tsunami di tahun 1994 silam. Bukan untuk mengingat duka yang telah dialami, tetapi lebih ke arah waspada dan sadar terkait siklus bencana seperti tsunami.
Peristiwa-peristiwa demikian akan berulang, karena siklus alam setiap tahun memasuki siklus dan cuaca yang sama. Namun terkait waktunya sudah di luar kendali teknologi sekarang.
[irp]
"Peristiwa seperti itu kemungkinan akan berulang dan akan ada waktu ulang tahunnya, kita tidak tahu," pungkasnya. (nk/roh)
Editor : Redaksi