klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Sempat Ditolak Warga, Ratusan Karyawan Karantina Mandiri di Hotel Kabupaten Pasuruan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Peserta karantina mandiri memasuki hotel. (Didik Nurhadi/Klikjatim.com)
Peserta karantina mandiri memasuki hotel. (Didik Nurhadi/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com l Pasuruan - Warga Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, ketakutan menolak observasi ratusan karyawan PT Aneka Tuna Indonesia (ATI) terpapar Covid-19 di dua Hotel setempat. Mereka khawatir, virus mematikan tersebut akan tertular melalui perantara karyawan hotel yang sebagian berasal dari kampung sekitarnya. 

[irp]

Penolakan warga akhirnya melunak setelah tim gugus tugas penanganan Covid-19 memberikan jaminan bagi warga setempat. Para karyawan hotel tidak akan melakukan kontak fisik dengan pasien yang dikarantina.

“Warga khawatir akan tertular Covid-19. Mereka bisa menerima setelah diberikan penjelasan selama proses karantina akan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Karyawan hotel tidak terlibat langsung dan melakukan kontak dengan pasien yang di karantina,” kata Rasyid, ketua RW di Kelurahan Prigen.

[irp]

Sejak Kamis kemarin, ratusan karyawan PT Aneka Tuna Indonesia (ATI) yang terpapar Covid-19 dikanrantina di Inna Hotel dan Pines Garden Hotel. Karantina ini menyusul ditemukannya seorang karyawan yang dinyatakan positif Covid-19.

"Ada 143 karyawan PT ATI diduga terpapar Covid-19 setelah dilakukan test swab pada 261 karyawan," kata Wakil Sekertaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya.

Sebelumnya, kata Anang, rapid test massal telah dilakukan pada 2.289 karyawan pabrik pengolahan ikan. Hasilnya, sebanyak 1.428 karyawan nonreaktif, sedangkan 869 karyawan lainnya reaktif. 

“Saat ini para karyawan tengah menjalani isolasi mandiri di hotel,” jelas Anang.

General Manager Pines Garden Hotel, Joko Widodo menyatakan, proses karantina tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab tim medis gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan. Pihaknya hanya memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi para pasien.

“Karyawan kami hanya memfasilitasi kebutuhan selama proses karantina. Karyawan tidak melakukan kontak dengan pasien,” kata Joko Widodo. (bro)

Editor :