KLIKJATIM.Com | Jember – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember memberikan perhatian kepada para ibu hamil (hamil), untuk mengurangi risiko komplikasi di tengah situasi merebaknya virus corona seperti sekarang. Dan upayanya adalah memberikan makanan tambahan berupa susu untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Penyaluran susu tersebut sudah dilakukan sejak 23 Mei lalu melalui Tim Penggerak PKK setempat kepada 1.939 ibu hamil di 248 desa/kelurahan. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan Kekurangan Energi Kronis (KEK) sekaligus mendukung saat masa kehamilan hingga persalinan.
"Agar tidak terjadi komplikasi pada ibu hamil pada masa Covid-19 ini, gugus tugas memberikan makanan tambahan berupa susu,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jember, Gatot Triyono, Rabu (27/5/2020).
Selain fokus terkait KEK, program ini juga bertujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Karena susu yang didistribusikan merupakan produk UMKM setempat, sehingga diharapkan bisa membantu memperbaiki dan meningkatkan pendapatan hingga daya tahan ekonomi sosial masyarakat.
[irp]
Terpisah, Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Maimunah Muqit Arief menjelaskan, pemberian susu merupakan bentuk respon terhadap masih banyaknya bumil dengan kondisi KEK. Adapun diketahui bahwa kondisi tersebut merupakan suatu keadaan ibu yang kekurangan asupan protein dan energi pada masa kehamilan.
"Kondisi ini dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu dan janin. KEK ini juga dihubungkan dengan penyakit kronis pada saat dewasa," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko terjadinya anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, terkena penyakit infeksi, dan menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Sedangkan pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur iminen (PPI), pendarahan post partum, serta peningkatan tindakan sectio caesaria.
[irp]
KEK pada ibu hamil juga dapat menyebabkan intrauterine growth retardation (IUGR) atau berat janin kurang dari semestinya. Bahkan bisa terjadi intrauterine fetal death (IUFD) atau kematian janin, serta dapat terjadi kelainan kongenital dan anemia.
“Kami membantu ibu-ibu khususnya yang kekurangan energi kronis untuk menyiapkan kandungannya, serta dapat membantu persalinannya agar semakin membaik dan bayi yang dilahirkan tidak kekurangan gizi, dan tidak akan stunting,” imbuh Maimunah.
Dia menambahkan, pemberian susu bagi ibu hamil ini tanpa dipungut biaya alias gratis. Proses pendistribusiannya pun dilakukan bertahap hingga ke pelosok desa-desa. (nul)
Editor : Abdus Syukur