KLIKJATIM.Com | Surabaya—Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya telah mengirimkan surat kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini perihal bantuan sosial (bansos) selama pandemi virus corona atau covid-19 tidak ditumpangi kepentingan politik.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Surabaya, M Agil Akbar. Surat remi Bawaslu Kota Surabaya itu isinya mengimbau agar seluruh bantuan yang disalurkan karena bencana non alam covid-19 bebas dari kepentingan politik apapun.
[irp]
"Jikalau memang ada bantuan sosial alangkah baiknya, tidak dipolitiisasi oleh pemerintah daerah yang ada di tingkatan kota," kata Agil saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).
Terkait adanya bansos berupa beras yang terpampang foto Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, Bawaslu belum menerima informasi tersebut.
"Saya juga tidak tau ya. Saya belum pernah konfirmasi ke Pak Eri ( terkait gambar itu)," kata Agil.
Menurut Agil, Eri Cahyadi pernah dipanggil Bawaslu Kota Surabaya sebelum adanya pandemi covid-19. Dalam pemanggilan itu, kata dia, Eri mengatakan kepada Bawaslu tidak mencalonkan diri daam perhelatan Pilawali Kota Surabaya 2020.
Ditambahkan Agil, pihaknya juga telah mengkroscek ke beberapa partai politik memang tidak ada nama Eri Cahyadi mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota.
"Kalo data faktual tidak ada nama beliau," ujarnya.
[irp]
Diberitakan sebelumnya, beredar luas bansos beras di tengah pandemi covid-19 di Surabaya ada gambar Kepala Bappeko Eri Cahyadi. Di gambar yang tertempel di plastic bungkus beras itu tertulis ‘KBRS bolo e Eri Cahyadi’. Gambar tersebut viral di sosial media dan menjadi rasan-rasan publik lantaran beras bansos dari pemerintah ada dugaan ditumpangi kepentingan pribadi pejabat.
Eri sempat santer digadang-gadang akan maju di Pilwali Kota Surabaya 2020. Eri selama ini disebut-sebut juga orang dekat Walikota Surabaya saat ini Tri Rismaharini. (mkr)
Editor : Redaksi