KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Tabungan milik 10 warga Tulungagung, dikuras kawanan penipu melalui kejahatan phising perbankan. Akibat kejadian ini, korban yang rata-rata berdomisili di pedesaan ini menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.
[irp]
Modus yang digunakan komplotan pelaku adalah dengan menelpon para korbannya terlebih dahulu. Mereka mengatakan korban menerima hadiah tabungan yang digelar salahsatu bank BUMN. Selanjutnya, setelah korban tertarik, pelaku meminta angka yang ada di bagian depan dan belakang kartu ATM.
Selain itu pelaku juga menanyakan nama ibu korban. Setelah itu, pelaku minta kode One Time Password (OTP) yang dikirim lewat SMS. Karena korban rata-rata tidak paham dengan modus penipuan ini, mereka memberikan kode OTP yang seharusnya rahasia nasabah.
Korban baru sadar menjadi korban kejahatan, saat akan melakukan transaksi. Ternyata seluruh saldo di rekening sudah kosong. Dari penelusuran, diketahui saldo dari rekening korban dipindah ke berbagai dompet digital. Karena kejadian ini mereka kemudian melaporkan ke Polres Tulungaagung.
[irp]
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono saat dikonfirmasi membenarkan, ada 10 korban ini melapor sejak akhir April 2020. Para korban ini berasal dari satu bank milik pemerintah. Modusnya, korban ditelepon karena mendapat hadiah atau poin dari bank itu.
"Jadi bukan ditarik tunai, tapi dikirim ke dompet digital yang sekarang sangat banyak jenisnya," ujar dia.
Saat diselidiki, nomor telepon pelaku yang dipakai menghubungi korban ternyata berbeda-beda. Diduga pelaku beraksi secara acak, menyasar pemilik rekening bank. Mereka hanya butuh nomor telepon dan kepastian nama dari pemilik rekening itu. "Dan rata-rata korban ini pemilik jenis rekening tabungan yang sama. Tabungan ini memang kebanyakan milik warga pedesaan," ungkap AKP Ardyan Yudo Setyantono. (hen)
Editor : Redaksi
