KLIKJATIM.Com | Bojonegoro — Sebuah video berdurasi 19 detik yang diunggah akun Facebook Fahri Setyo di grup Media Bojonegoro mendadak menjadi perbincangan hangat. Hingga saat ini, unggahan tersebut telah dipenuhi lebih dari 168 komentar dan mendapat 195 tanda suka.
Dalam video, tampak seorang ibu mengeluhkan keberadaan ulat di dalam menu dimsum yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa sekolah.
Melalui narasi tertulis, Fahri menyebut insiden serupa terjadi di dua sekolah di Desa Jono dan Belun, Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Ia bahkan menyatakan bahwa kasus seperti ini sudah terjadi sebanyak tiga kali.
“Sudah ketiga kalinya MBG ditemukan ulat di dalam makanan. Sudah mencoba komplain dengan pengelola tapi tetap sama. Bahkan komplain di medsosnya, hasilnya diblokir,” tulis Fahri, Jumat (5/12/2025).
Ia juga meminta pemerintah turun tangan. “Jika tidak sanggup mengelola, mohon diganti saja. Tolong diperbaiki lagi kinerjanya. Terima kasih,” imbuhnya.
Unggahan tersebut langsung memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan buruknya sanitasi dapur penyedia makanan. Akun @Bang Cahyo berkomentar, “Nek mergawe mbok yo seng apik ben berkah.” Sementara @Yuanda Khoirul M menambahkan, “Dapur e kemproh berarti, kui genah telur lalat hijau,".
Namun ada pula yang berusaha memberi pandangan berbeda. Akun Dini Prayitno menilai masalah ini tidak semestinya membuat program MBG disalahkan secara keseluruhan.
“Yang harus ditindak dapurnya sih. Bukan MBG yang dihapus, karena dari MBG banyak banget anak yang kurang beruntung jadi lebih tertolong,” tulisnya.
Saat dikonfirmasi, salah satu guru dari SDN Bakulan Temayang, NS, mengungkapkan bahwa insiden terkait kualitas makanan sudah terjadi berulang kali, mulai dari buah busuk, sayuran basi, belatung, telur lalat, hingga jeruk yang tidak layak konsumsi.
“Ini menunjukkan keteledoran tim yang berulang. Seolah tidak ada perbaikan. Berarti meremehkan masukan, karena saya sering komplain dan tidak ada respons,” tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, jumlah komentar warganet terus bertambah dan video dimsum berulat tersebut masih ramai dibagikan di Facebook.
Editor : Abdul Aziz Qomar