klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bank Jatim Perkuat Sinergi Keuangan Syariah Lewat IIFS 2025

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Surabaya — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus memperkuat perannya dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur, Bank Jatim sukses menyelenggarakan workshop dalam ajang Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 yang digelar di Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Senin (4/11/2025).

Workshop bertema “Sinergi Perbankan Syariah dalam Rangka Perluasan Akses Layanan Perbankan Syariah” ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo, jajaran direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas syariah Bank Jatim.

OJK: Pertumbuhan Keuangan Syariah Nasional Meningkat Signifikan

Dalam kesempatan itu, Dian Ediana Rae menekankan pentingnya inovasi dan perluasan akses layanan keuangan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kesadaran publik terhadap ekonomi berbasis syariah terus tumbuh, namun perlu upaya nyata agar manfaatnya lebih merata.

“Permintaan terhadap layanan keuangan syariah terus meningkat. Karena itu, inovasi dan efisiensi produk harus dikembangkan agar keuangan syariah mampu menggabungkan nilai ekonomi dan sosial,” ujar Dian.

Dian menyebut, hingga Agustus 2025, total aset industri keuangan syariah nasional mencapai Rp3.030 triliun, tumbuh 11,4 persen dari total aset industri keuangan nasional. Aset perbankan syariah mencapai Rp975,94 triliun dengan pangsa pasar 7,44 persen, sedangkan pasar modal syariah mencapai Rp1.832,3 triliun atau 19,92 persen dari total pasar modal nasional.

Ia menambahkan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sinergi lintas sektor, terutama di Jawa Timur yang memiliki ekosistem keuangan syariah paling aktif di Indonesia. “Dukungan pesantren, santri, dan pelaku UMKM halal menjadikan Jawa Timur daerah dengan fondasi ekonomi syariah yang kuat,” jelasnya.

Tiga Kerja Sama Strategis Diteken Bank Jatim

Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo mengatakan, pelaksanaan IIFS 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar pelaku industri keuangan syariah. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan tiga kerja sama strategis, yakni:

1. Kerja sama layanan keuangan syariah dengan Rumah Sakit Aisyah Bojonegoro, untuk memperkuat sektor kesehatan berbasis nilai-nilai Islami.

2. Kerja sama layanan keuangan syariah dengan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, guna mendorong kemandirian ekonomi pesantren.

3. Nota Kesepahaman (MoU) Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) dengan Rumah Wakaf Indonesia dan Gerakan Wakaf Indonesia, untuk memperkuat gerakan ekonomi sosial berbasis wakaf.

CWLD merupakan instrumen inovatif perbankan syariah yang menggabungkan fungsi investasi dan sosial. Melalui CWLD, nasabah dapat berinvestasi di deposito, sementara hasil bagi hasilnya otomatis disalurkan sebagai wakaf uang untuk kegiatan sosial, seperti bantuan modal bagi pelaku usaha kopi di Surabaya dan program budidaya pisang Cavendish.

“Kolaborasi ini tidak hanya memperluas ekosistem keuangan syariah, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia,” tegas Winardi.

Komitmen Bank Jatim dan Dukungan Pemerintah Provinsi

Sebagai bank pembangunan daerah, Bank Jatim berkomitmen mendukung program OJK dan pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan syariah. Winardi menyebut, sinergi antara regulator, pelaku industri, pemerintah daerah, dan masyarakat akan menjadi kunci utama untuk menjadikan Indonesia pusat keuangan syariah dunia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan pentingnya komitmen Bank Jatim dalam mengembangkan Unit Usaha Syariah (UUS).

“IIFS ini menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen Bank Jatim agar terus maju dan all out dalam mengembangkan produk syariah. Potensi ekonomi syariah masih sangat besar, ruangnya masih luas, dan harus terus dioptimalkan,” ujar Emil.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, penyelenggaraan IIFS 2025 diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga keuangan, mendorong inklusi keuangan syariah, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur.

Editor :