KLIKJATIM.Com | Jakarta – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dianugerahi penghargaan bergengsi DPD RI Awards 2025 untuk kategori Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata Gubernur Khofifah dalam mewujudkan tata kelola perlindungan anak serta pemberdayaan perempuan yang progresif di Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, dan diterima oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang mewakili Gubernur Khofifah. Acara penyerahan berlangsung di The Tribrata Hotel & Convention Center, Dharmawangsa Jakarta, pada Selasa (28/10).
DPD RI menilai Gubernur Khofifah memiliki komitmen kuat dalam memperluas akses perlindungan, meningkatkan kualitas layanan, serta mendorong kemandirian sosial dan ekonomi perempuan di berbagai daerah di Jawa Timur.
Dalam keterangan terpisah di Surabaya, Rabu (29/10), Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan menegaskan bahwa capaian ini memperkuat posisi Jatim sebagai provinsi yang aktif mendorong tata kelola daerah yang berpihak pada anak dan ramah bagi perempuan.
"Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh elemen di Jawa Timur yang terus berkomitmen memperkuat perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Ini adalah hasil sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Khofifah.
Pemprov Jatim telah menunjukkan konsistensinya dalam isu perlindungan anak. Sejak tahun 2021, Jawa Timur telah mendapatkan predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan berhasil mempertahankan predikat tersebut secara berkelanjutan. Bahkan di tahun 2025, Jatim kembali dianugerahkan penghargaan Provila oleh pemerintah pusat.
Komitmen ini terwujud hingga tingkat kabupaten/kota, di mana seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur telah masuk dalam pemeringkatan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
Secara rinci, pemeringkatan KLA di Jatim meliputi:
- 6 kabupaten/kota menduduki peringkat Utama.
- 14 kabupaten/kota menduduki peringkat Nindya.
- 18 kabupaten/kota menduduki peringkat Madya.
Khofifah menegaskan, bahwa sejak awal isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan merupakan prioritas utama dalam pembangunan sosial di bumi Majapahit. Ia menambahkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi daerah di Jatim yang berada di tingkat Pratama KLA, bahkan sebagian daerah berhasil meningkatkan peringkatnya.
Komitmen Khofifah diwujudkan melalui kebijakan struktural dan program yang menyentuh langsung kebutuhan anak dan perempuan, salah satunya penerapan program MPLS RAMAH (Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif).
Program ini menekankan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan, kampanye anti-perundungan, dan penguatan literasi digital pelajar untuk mencegah kekerasan berbasis siber.
Terkait pemberdayaan perempuan, Khofifah menekankan pentingnya memperluas partisipasi mereka dalam ekonomi produktif melalui wirausaha, pelatihan vokasi, dan penguatan kelompok usaha perempuan.
"Begitu juga terkait pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang kesetaraan, tapi juga tentang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi keluarga,” tutup Khofifah.
Editor : Fatih