klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Jumlah Penerima Bantuan PKH di Sumenep Melonjak di Tengah Tren Penurunan Angka Kemiskinan

avatar Hendra
  • URL berhasil dicopy
ILUSTRASI. Seorang warga memegang papan bertuliskan penerima bantuan PKH. (doc. Istimewa/KLIKJATIM.Com)
ILUSTRASI. Seorang warga memegang papan bertuliskan penerima bantuan PKH. (doc. Istimewa/KLIKJATIM.Com)

KLIKJATIM.Com | Sumenep – Jumlah keluarga penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sumenep, Madura, justru mengalami peningkatan signifikan dari akhir 2024 hingga pertengahan 2025.

Fenomena ini menarik perhatian publik karena lonjakan penerima terjadi di tengah tren penurunan angka kemiskinan yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Sumenep, Hairullah, mengungkapkan bahwa jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengalami fluktuasi tajam. Dimana tahap IV tahun 2024 tercatat 65.026 keluarga, dan tahap I tahun 2025 melonjak drastis menjadi 82.549 keluarga. Sementara tahap II tahun 2025 (Periode April-Juni) turun kembali menjadi 78.137 keluarga.

Hairullah menjelaskan bahwa naik turunnya jumlah penerima PKH tidak selalu berkorelasi langsung dengan perubahan tingkat kemiskinan, melainkan dipengaruhi oleh faktor administratif dan komponen penerima manfaat dalam keluarga.

"Ada peserta yang dinyatakan lulus dari program karena kondisi ekonomi sudah membaik atau tidak lagi memiliki komponen penerima manfaat,” ujar Hairullah, Rabu (29/10).

Yang dimaksud dengan komponen penerima manfaat meliputi: ibu hamil, balita, anak sekolah, hingga lansia. Jika satu keluarga sudah tidak memiliki anggota dalam kategori tersebut, mereka otomatis dikeluarkan dari daftar penerima PKH, meskipun secara umum masih tergolong rumah tangga miskin.

“Tujuannya agar bantuan PKH benar-benar tepat sasaran dan diterima oleh keluarga yang betul-betul membutuhkan,” tegasnya.

Untuk penyaluran Tahap III Tahun 2025 (periode Juli hingga September), Hairullah menyebutkan bahwa proses rekapitulasi data masih berlangsung. Oleh karena itu, jumlah pasti penerima belum bisa dipastikan apakah akan kembali meningkat atau berkurang.

Di sisi lain, data resmi dari BPS Sumenep menunjukkan adanya perbaikan pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka kemiskinan di Sumenep menunjukkan penurunan dilihat pada Maret 2024 sebanyak 17,78 persen, sedangkan Maret 2025 sebanyak 17,02 persen. 

Penurunan persentase ini setara dengan pengurangan sekitar 7.940 jiwa, dari 196.420 penduduk miskin menjadi 188.480 jiwa.

Editor :