KLIKJATIM.Com | Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting di Kantor Bupati, Rabu (10/9/2025). Pertemuan tersebut fokus membahas upaya menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di Pulau Bawean yang belakangan terdampak cuaca buruk dan kendala transportasi.
Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, dan dihadiri perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, KPPN Surabaya, Perum Bulog, Kodim 0817 Gresik, serta jajaran TPID. Camat Sangkapura Umar Junid dan Camat Tambak Muhammad Nursyamsi turut memberikan laporan kondisi lapangan secara daring.
Sekda Washil menjelaskan, terhentinya operasional kapal KMP Gili Iyang akibat insiden kebakaran menjadi salah satu penyebab terganggunya distribusi kebutuhan pokok ke Bawean.
“Kami memahami kesulitan masyarakat. Pemkab bersama seluruh pihak berkomitmen menjaga ketersediaan bahan pokok dan memastikan harga tetap stabil,” ujarnya.
Camat Sangkapura melaporkan kebutuhan harian di wilayahnya cukup tinggi, di antaranya beras 16 ton, gula 12 ton, tepung 13 ton, kanji 9 ton, bawang merah 5,4 ton, bawang putih 4,2 ton, dan telur sekitar 1.000 rak. Sementara itu, stok beras di Kecamatan Tambak relatif aman karena sedang musim panen padi. Namun, meningkatnya permintaan akibat perayaan Maulid Nabi membuat stok lebih cepat menipis.
Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Gresik Teguhkan Komitmen Layanan PrimaPerwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menekankan pentingnya koordinasi berbagai pihak agar distribusi dan harga tetap terkendali. “Kebutuhan bahan pokok di Pulau Bawean sangat tinggi. Diperlukan sinergi pemerintah, penyedia logistik, dan pelaku usaha untuk menjaga pasokan,” tegasnya.
Berdasarkan data BPS, inflasi Kabupaten Gresik pada Agustus 2025 tercatat 1,80%, lebih rendah dari rata-rata Jawa Timur sebesar 2,17%. Pemkab menegaskan akan memastikan masyarakat kepulauan mendapatkan harga pangan setara dengan daratan.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jawa Timur telah menyalurkan bantuan bahan pokok pada 5 September lalu. Selain itu, Pemkab Gresik bersama Diskoperindag akan menggelar Pasar Murah dengan skema subsidi ongkos distribusi agar harga tetap terjangkau di Bawean.
TPID Gresik memastikan langkah ini tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan bagian dari strategi pengendalian inflasi yang berkelanjutan. Pemantauan harga dan distribusi bahan pokok di Pulau Bawean akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar normal. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar