klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Rumah Pejabat Dijarah: Dari Ahmad Sahroni hingga Sri Mulyani

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Rumah pribadi Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa tak dikenal Minggu dini hari
Rumah pribadi Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa tak dikenal Minggu dini hari

KLIKJATIM.Com | Jakarta – Gelombang penjarahan yang menyasar rumah para pejabat kian meluas. Setelah kediaman anggota DPR Ahmad Sahroni (NasDem), Eko Patrio (PAN), dan Uya Kuya (PAN), kini giliran rumah pribadi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi sasaran massa.

Aksi penjarahan terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari WIB. Sejumlah orang masuk secara paksa ke rumah Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. Hampir seluruh barang dan perabotan di dalam rumah tersebut dijarah.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pelaku dengan santai membawa barang-barang dari dalam rumah. “Mantap looting-an malam ini,” ujar salah satu pelaku dalam sebuah rekaman. Bahkan ia mengaku mendapatkan perhiasan dari rumah Menteri Keuangan itu. “Saya dapat perhiasan lah,” katanya sambil menunggangi sepeda motor.

Aksi ini terekam dalam sejumlah unggahan di TikTok, menunjukkan massa bebas mengambil barang tanpa ada aparat keamanan yang bertindak.

Sebelumnya, pada Sabtu malam (30/8/2025), rumah pribadi Sekjen PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio di Jalan Karang Asem I, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, juga dijarah usai demonstrasi besar di pusat kota.

Pantauan di lokasi menunjukkan perabot rumah tangga, pakaian, hingga barang elektronik berserakan. Pecahan kaca dari jendela dan pintu yang dilempari benda keras memenuhi lantai. Sejumlah orang terlihat membawa keluar kursi, koper, speaker, hingga kasur dari rumah yang diketahui merupakan milik Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.

Tak hanya barang, bahkan hewan peliharaan ikut dijarah. “Kucing mau saya adopsi,” ujar salah satu warga sambil menggendong seekor kucing anggora dari basement rumah.

Yang mengejutkan, petugas keamanan dan aparat berseragam loreng yang berjaga di lokasi tampak tidak mampu menghalau massa. Mereka hanya berdiri sementara kerumunan—terdiri dari pria berpakaian modis, ibu-ibu, hingga remaja putri berpakaian tidur—sibuk mengangkut barang-barang dari rumah mewah tiga lantai tersebut.

“Kapan lagi punya baju dan sepatu orang kaya. Mas Eko... Pak Dewan yang baik... terima kasih yaa,” seru mereka bersahutan. (ris)

Editor :