KLIKJATIM.Com | Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan kesiapannya dalam hal ketersediaan infrastruktur untuk menarik minat investor. Hal ini disampaikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim di command center Pemkab lantai 3 pada Rabu (7/5/2025) sore.
Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes, ketersediaan infrastruktur investasi yang memadai merupakan daya tarik utama bagi para investor. Iklim investasi yang kondusif di Lamongan diyakini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan pada tahun 2024 mencapai angka 4,81 persen.
Realisasi investasi di Kabupaten Lamongan pada tahun 2024 mencapai Rp 2,138 triliun, menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, realisasi investasi Lamongan berada di angka Rp 1,979 triliun.
Baca Juga : Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029, Bupati Yuhronur Paparkan 29 Indikator Sasaran Pembangunan Lamongan
"Kami menyiapkan infrastruktur investasi untuk mendukung berkembangnya iklim investasi di Kota Soto. Seperti menyiapkan infrastruktur jalan yang aksesnya bisa langsung menuju kawasan pantura, kapasitas listrik yang memadai, hingga ketersediaan air yang mencukupi," tutur Bupati Yuhronur Efendi.
Selain fokus pada pemaksimalan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan menjamin akuntabilitas dalam proses perizinan investasi. Hingga saat ini, tercatat ada 2014 proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 proyek PMDN menengah, dan 36 proyek Penanaman Modal Asing (PMA) di Lamongan.
Bupati Yuhronur Efendi juga memaparkan berbagai potensi unggulan Kabupaten Lamongan yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah investasi. Di antaranya adalah sektor pertanian yang tidak hanya mengandalkan padi, tetapi juga memiliki potensi lahan sorgum seluas 300 ribu hektar. Sorgum saat ini memiliki permintaan pasar yang tinggi sebagai bahan makanan dan alternatif pengganti gandum.
Baca Juga : TMMD ke-124 Lamongan Resmi Dibuka di Sekaran, Fokus Pembangunan Fisik dan Non Fisik Desa
Potensi unggulan lainnya terletak pada sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur mencatat bahwa Kabupaten Lamongan menduduki peringkat pertama dalam pengembangan industri hulu bidang pengolahan hasil laut.
"Kabupaten Lamongan memiliki ragam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, perhutanan, dan lainnya. Potensi ini terus kami sampaikan kepada para calon investor, salah satunya saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Surabaya beberapa waktu lalu. Saat ini, sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah ± 6128,48 hektar, yang tersebar di wilayah utara, tengah, dan selatan," jelas Bupati.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, menilai Kabupaten Lamongan memiliki potensi besar untuk mengembangkan diri sebagai daerah tujuan investasi. Hal ini didukung oleh lokasinya yang strategis sebagai daerah lintasan dan kekayaan potensi sumber daya alamnya.
Baca Juga : Hardiknas 2025, Pemkab Lamongan Apresiasi Insan Pendidikan sebagai Garda Depan Pembentukan Generasi Emas
Pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan berhasil menempati posisi 10 besar di Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, dengan kontribusi sebesar 2,4 persen.
"Dalam rangka menjadikan Jawa Timur sebagai gerbang nusantara baru, kami menekankan posisi strategis Jawa Timur sebagai hub logistik utama di kawasan timur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Jawa Timur memiliki potensi untuk menjadi pusat industri, logistik, dan bahkan sumber daya agro yang dapat mendukung pembangunan IKN. Maka dari itu, iklim investasi harus terus digencarkan," kata Dyah Wahyu Ermawati.
Senada dengan hal tersebut, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Barik Bathaludin, menyatakan bahwa investasi menjadi salah satu lokomotif utama untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. Potensi investasi di daerah seperti Lamongan diharapkan dapat mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara keseluruhan. (yud)
Editor : Rozy