KLIKJATIM.Com | Surabaya — Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo di Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pemanfaatan teknologi energi terbarukan melalui pengolahan sampah menjadi listrik. PLTSa Benowo merupakan fasilitas pertama di Indonesia yang berhasil mengonversi sampah menjadi energi listrik, dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 6 Mei 2021.
Wagub Emil menyampaikan bahwa PLTSa Benowo merupakan bukti nyata bahwa tantangan lingkungan seperti sampah dapat diubah menjadi peluang pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pengolahan sampah menjadi energi adalah solusi dua arah: mengurangi volume sampah sekaligus memenuhi kebutuhan energi bersih.
"Ini bukan sekadar tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana kita mengelola masalah lingkungan menjadi solusi nyata. PLTSa Benowo adalah contoh konkret dari itu," ujar Emil.
Saat ini, PLTSa Benowo mampu mengolah 1.000 hingga 1.600 ton sampah per hari menggunakan sistem landfill gas collection, dan menghasilkan listrik sebesar 2 megawatt per hari. Teknologi ini memanfaatkan gas metana dari tumpukan sampah yang dipadatkan, yang kemudian dijadikan bahan bakar pembangkit listrik.
Ke depannya, fasilitas ini sedang mengembangkan teknologi gasifikasi yang ditargetkan mampu menghasilkan listrik hingga 9 megawatt per hari, bahkan menuju 11 megawatt. Emil menilai langkah ini penting dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil.
"Teknologi gasifikasi lebih ramah lingkungan dan mampu menghasilkan energi dalam skala lebih besar. Ini sejalan dengan komitmen Jawa Timur terhadap pengembangan energi hijau," imbuhnya.
Emil juga mendorong agar sistem seperti PLTSa Benowo direplikasi di kota-kota lain di Jawa Timur. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari penguatan ekonomi sirkular dan menjadikan sampah sebagai sumber daya yang bernilai.
Ia pun menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah secara terpadu.
"Kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dari sumbernya merupakan kunci keberhasilan sistem ini," pungkas Emil.
Dalam kesempatan yang sama, Menko AHY menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi. Ia menyebut PLTSa Benowo sebagai model percontohan yang layak ditiru oleh daerah lain.
"Instalasi PLTSa Benowo menjadi salah satu model terbaik di Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah di kota-kota besar," ujar AHY.
Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk menangani persoalan sampah secara serius, dengan mendorong sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti beserta jajaran, sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jatim, Sekretaris Daerah Kota Surabaya, perwakilan dari PT PLN UIT JBTB, serta jajaran manajemen PT Sumber Organik selaku pengelola PLTSa Benowo. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar