KLIKJATIM.Com | Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebutkan, mayoritas pasien positif virus corona di Surabaya berasal dari bawaan luar negeri dan luar kota. Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya akan memperketat pendatang maupun penumpang pesawat yang baru datang ke Kota Surabaya.
[irp]
"Hampir 99% kasus Covid-19 yang ada di Kota Surabaya berasal dari orang yang baru pulang dari luar negeri dan luar kota. Sehingga, kami akan memperketat pendatang dengan sterilisasi 18 titik masuk kota," kata Tri Rismaharini.
Dijelaskan, Pemkot Surabaya pernah melakukan tindakan strelisasi di 19 pintu masuk kota. Namun sejak Senin, 6 April kemarin, Pemkot Surabaya melakukan penarikan seluruh petugas. “Sebetulnya kita bukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), 99�ta kami itu, itu yang terkena orang dari luar negeri dan luar kota,” kata Risma.
Risma mengaku, saat ini pihaknya kesulitan untuk melakukan strelisasi seperti di bandara dan pelabuhan, setelah penarikan bilik disinfektan di dua lokasi tersebut. Sehingga, ia mengirim surat kepada pihak bandara dan pelabuhan, agar para penumpang yang baru datang mandi serta mengganti baju sebelum melanjutkan perjalanan.
[irp]
“Sekarang karena di bandara ditarik biliknya, saya minta mereka mandi sebelum mereka pulang. Ganti baju, ya gimana lagi, kita harus bagaimana? Saya membuat surat, kalau di pelabuhan mereka sebelum turun minta ganti baju dan mandi,” tambahnya.
Wali Kota juga meminta agar warga Surabaya mematuhi protokol kesehatan dan imbauan pembatasan fisik (physical distancing). Terlebih penambahan kasus di Surabaya pada Minggu (12/4/2020) kemarin hampir dua kali lipat, dari sebelumnya 97 kasus, menjadi menjadi 180 kasus. (hen)
Editor : Redaksi