KLIKJATIM.Com | Gresik - Setiap tanggal 26 Juli 2024 diperingati hari mangrove sedunia. Hal ini dipandang penting lantaran mangrove merupakan ekosistem alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya di Bumi.
PT Smelting, sebagai perusahaan yang menaruh perhatian besar pada lingkungan hidup telah melakukan konservasi mangrove di Kabupaten Gresik sejak 2015. Perusahaan smelter tembaga pertama di Indonesia yang berbasis di Kabupaten Gresik tersebut menghijaukan delta Sungai Lewehan, Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Berdasarkan data yang dirilis akun Instagram resmi PT Smelting @Smeltingpeduli, ada 50.000 pohon mangrove yang ditanam Smelting sejak 2015 di lahan pesisir seluas 5 hektare.
Jenis mangrove yang ditanam yaitu Mucronata, Apiculata, dan Bruguiera. Namun faktanya mangrove yang ditanam mentrigger jenis mangrove lain untuk tumbuh di area tersebut. Sehingga saat ini lebih dari 50.000 pohon yang tumbuh. Sehingga kini, lahan yang sebelumnya kritis karena abrasi laut menjadi hijau oleh gugusan mangrove.
Baca juga: Menilik Greenhouse Mangrove Pangkahkulon Gresik yang Dikembangkan PT Smelting, Bisa hasilkan 60 Ribu Bibit SetahunSerapan karbon yang bisa dihasilkan mangrove yang ditanam Smelting mencapai 23.514.19 ton per tahun, dengan konversi pengurangan emisi sebanyak 17.000 ton.
Dalam konservasi tersebut, Smelting bekerja sama dengan Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Pangkah Kulon dan Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra sebagai pendamping.
"Mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis mamalia dan reptil. Di konservasi mangrove Pangkahkulon, Ujungpangkah Gresik yang digagas PT Smelting ditemukan 19 jenis burung, mamalia, dan reptil," tutur Direktur Komersil dan Pengembangan PT Smelting Irjuniawan P Radjamin.
Selain melakukan konservasi, PT Smelting bersama pihak desa mengembangkan kawasan wisata berbasis mangrove, dengan membangun joging track dan pembinaan pokmas. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar