klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gereja di Jember Gelar Rangkaian Ibadah dan Perayaan Paskah Secara Online

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Pembagian anggur kepada para jemaat.
Pembagian anggur kepada para jemaat.

KLIKJATIM.Com | Jember - Gereja Kristen Jawi Wetan tahun ini mengadakan perayaan paskah tanpa menghadirkan jemaat jumlah besar di gereja. Ibadah bakal digelar secara live streaming online dan perayaan akan berlangsung tanpa kehadiran fisik umat nasrani. Hal itu disebabkan karena pandemi virus corona Covid-19 masih belum mereda.

Pdt. Soni Saksono Putro mengatakan, GKJW tetap akan merayakan paskah, namun dilakukan secara live streaming atau memanfaatkan media sosial dan teknologi digital sesuai himbauan pemerintah untuk membatasi mobilitas warga di tempat keramaian, termasuk saat memperingati paskah. Cara ini tentu sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang melibatkan warga jemaat dalam jumlah besar.

“Kami mengikuti himbauan pemerintah, himbauan PGI dan himbauan dari Sinode, berkaitan dengan Covid-19 ini bahwa sejak tangga 29 Maret yang lalu kami sudah mengadakan ibadah secara online,” ujar Pdt. Soni.

Menjelang ibadah perayaan paskah GKJW dan melaksanakan ibadah Kamis Putih hari ini secara online yang tayang pukul 19.00 WIB.

Tak hanya itu, ibadah Jumat Agung disertai dengan Perjamuan Kudus pelaksanaannya akan diadakan secara teleibadah via live streaming. “Ibadah Jumat Agung disertai Penjamuan Kudus itu juga ibadah online besok pukul 07.00 WIB dan ibadah Paskah pada hari Minggu pukul 07.00 WIB untuk memperingati kebangkitan Tuhan Yesus Kristus juga secara online,” jelasnya.

Dalam ibadah paskah ada sakramen Perjamuan Kudus yang biasa dilakukan bersama-sama di gereja. “Kali ini kami menyikapi dengan mengatur secara teknik yakni kami kemas anggur itu di botol-botol plastik kecil yang sudah disterilkan. Dan hari ini mulai didistribusikan ke Pepanthan-pepanthan (Cabang-cabang GKJW) juga roti perjamuan. Sebelumnya roti dan anggur itu kita doakan,” imbuhnya.

Pendeta Soni menyakini, meskipun ibadah Paskah diadakan secara live streaming tidak mengurangi kekhidmatan dalam beribadah. Paskah tidak selalu identik di gereja lalu beramai-ramai tetapi Paskah bisa jadi membangun persekutuan secara pribadi dengan Tuhan.

[irp]

"Bagi jemaat lanjut usia yang kurang mengerti cara-cara mengikuti ibadah live streaming, sudah diupayakan oleh pihak GKJW, mereka dijemput untuk bergabung ke salah satu keluarga yang bisa mengikuti secara live dengan tetap memperhatikan physical distancing," tuturnya.

Dia menambahkan, dalam penanganan Covid-19 pihaknya berharap agar Tuhan menganugerahkan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, melalui Paskah Covid-19 segera berlalu. Selain itu, pemerintah pusat sampai daerah, para petugas medis yang berjuang di garis depan diberikan kemampuan lebih karena hal itu menjadi kekuatan yang melebihi kapasitas biasanya bagi mereka untuk melakukan tugas berat.

"Juga kepada setiap umat agar bersikap terutama bertutur kata yang positif bukan hoax karena kata-kata yang baik akan menimbulkan stimulan bagi tubuh," harapnya.

[irp]

Sementara itu, Pembimas Kristen Kabupaten Jember, Tri Suwito mengapresiasi upaya gereja-gereja yang bersama-sama memecahkan persoalan-persoalan Covid-19 dengan mengikuti kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Sehingga persoalan pandemi Covid- 19 dapat segera dilewati dengan baik.

“Seperti yang diedarkan oleh Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI tentang seruan Paskah agar gereja-gereja ketika melakukan Perjamuan Kudus kemudian Perayaan Paskah seyogyanya diadakan di rumah masing-masing dengan menyesuaikan kondisi gereja masing-masing atau memakai live streaming, telekonference ataupun media online yang lainnya, tetapi kalaupun ada gereja-gereja kecil yang akan merayakan dipersilahkan dengan catatan menggunkan protokol kesehatan," ujar Tri Suwito.

Menurutnya, Paskah tahun ini sedikit unik dan istimewa. Uniknya karena merayakan Paskah dalam suasana Covid-19 dan seakan-akan sendiri diam bersama keluarga. Istimewanya, umat Kristen merasakan penderitaan seperti Kristus. (syu/bro)

Editor :