klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kurangi Emisi Karbon, Cargill Indonesia Ajak Pelajar Mahasiswa dan Kartar Tanam Pohon Mangrove

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Aksi tanam pohon pelajar dan pemuda bersama Cargill Indonesia (Dok)
Aksi tanam pohon pelajar dan pemuda bersama Cargill Indonesia (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Ratusan pelajar, mahasiswa, pemuda dan karang taruna di Kecamatan Manyar, Gresik melakukan aksi tanam pohon mangrove di sepanjang pesisir sungai Kalimireng, Kamis 14 Desember 2023.

Kegiatan yang diinisiasi oleh PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik ini sebagai bentuk komitmen perusahaan coklat ini mewujudkan tata kelola lingkungan yang lestari di sekutar kawasan.

Sedikitnya 500 peserta tanam pohon mangrove melaksanakan penanaman pohon di Balai Nelayan Kalimireng di Desa Manyar Sidorukun Kecamatan Manyar. Mereka dipandu okeh penggiat lingkungan dari Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Para pesertaa tanam pohon mangrove antusias melakukan aksi sosial ini. Masing-masing peserta membawa satu tanaman mangrove setinggi 1 meter untuk ditanam di tepi sungai yang bermuara di sungai Bengawan Solo ini.

"Senang ikut penanaman pohon ini. Karena dengan menanam pohon kami ikut bertanggungjawab melestarikan lingkungan dari ancaman abrasi sungai yang mengancam ekosistem lingkungan di sepanjang Kalimireng," kata M Fahrudin, siswa SMK Yasmu, Manyar yang ikut bersama 15 orang rekannya satu sekolah.

Adi Suprayitno, Admin Relation Manager PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik menjelaskan, kegiatan ini diadakan sebagai bentuk komitmen perusahaan bersama stakeholder dalam menjaga dan meningkatkan keseimbangan ekosistem mangrove di wilayah Kalimireng.

"Ini sekaligus sebagai upaya pelestarian lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya mangrove dalam menjaga keberlanjutan ekosistem," kata Adi Suprayitno.

Baca juga: Cargill Hadirkan Pusat Pengembangan Kakao Tercanggih Se-Asia di Gresik
Dikatakan, pihaknya menanam  2.000 bibit mangrove jenis Avicenia. Penanaman kali ini melengkapi total penanaman sejak awal program sudah mencapai 6.000 bibit dengan tingkat survival rate nya sudah diatas 70%.

“Harapan kami kedepan bisa dimanfaatkan untuk pewarna alami untuk peningkatan UMKM Batik Bogem khas Manyarsidomukti. Selain itu  penanaman sepanjang jalan pintu masuk wisata mangrove Kalimireng bisa menambah estetika wisata,” tandas Adi Suprayitno.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, kegiatan penanaman mangrove ini merupakan rangkaian program yang bertajuk Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi dan Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa, Kabupaten Gresik dan nasional yang difokuskan pada tujuan no. 14 yaitu menjaga ekosisistem laut atau maritim.

Program tersebut melibatkan multi stakeholder seperti Pemerintah Desa, DLH, Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, BPDASH Solo, Satpol Air, Tokoh Agama, Toko Masyarakat dan relawan lingkungan di level desa, kecamatan dan kabupaten Gresik, dimana pembukaan (kickoff) program sebelumnya digelar pada Oktober lalu.

Dijelaskan, aksi tanam ini juga merupakan penguatan strategi pembangunan desa dengan memperhatikan keterikatan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan.

"Dimana salah satunya adalah keberadaan mangrove di Kalimireng harus tetap terjaga guna kelestarian lingkungan, penyeimbang polusi industri, ekosistem ikan, dan menjaga degradasi lahan pesisir,” ujar Adi.

Di tempat yang sama, Sriyanto Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa mengatakan, salah satu pilar program Mangrove Biru adalah penguatan zona konservasi di sungai Kalimireng. Upaya ini dengan pengkayaan jenis-jenis mangrove yang sudah mulai punah populasinya, karena alih fungsi lahan.

“Oleh karena ini dalam rangkaian program Mangrove Biru Kalimireng kali ke-4 dilakukan penanaman mangrove jenis avisenia yang berukuran diatas 1 meter sebanyak 2000 bibit,” jelas dia. (qom)

Editor :