KLIKJATIM.Com | Surabaya - Dinas Pendidikan Jatim mengevaluasi simulasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) gratis. Simulasi itu diikuti 18.596 siswa dari 816 SMA atau SMK negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur. Usai pelaksanaan simulasi itu, Dispendik Jatim mengumpulkan wakil kepala Sekolah serta guru Bimbingan Konseling (BK)untuk menganalisa dan membaca data hasil simulasi tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan asil simulasi itu nantinya dianalisis untuk menjadi data dan dokumen siswa. Di antaranya, statistik nilai skolastik, nilai Literasi, serta nilai rata-rata dan nilai akhir. "Simulasi ini bermanfaat bagi siswa karena mereka akan mengetahui juga memahami jenis bentuk dan tipe soal yang akan dihadapi nanti di UTBK-SNBT," ujar Wahid.
Wahid menambahkan dalam materi-materi simulasi tersebut meliputi materi tes skolastik memuat kemampuan penalaran umum, kemampuan memahami bacaan, menulis, dan pengetahuan kuantitatif. Selain itu, pada materi tes literasi memuat literasi bahasa indonesia dan bahasa inggris, juga penalaran matematika.
"Dengan begini, siswa bisa memahami bagaimana soal-soal yang akan diuji dalam UTBK-SNBT," ungkap Wahid.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut upaya Dispendik Jatim yang menggelar simulasi UTBK-SNBT itu. Menurutnya, adanya perubahan sistem masuk perguruan tinggi negeri dari UTBK-SBNPTN menjadi UTBK-SNBT berdasarkan peraturan Mendikbudristek no 48 tahun 2022.
"Dengan adanya perubahan ini tentu kita lakukan latihan atau simulasi agar siswa lebih siap dan bisa beradaptasi dengan adanya aturan terbaru ini," terangnya.
Khofifah menambahkan dalam pelaksanaan simulasi dilakukan dengan menggunakan dua model, yakni secara daring yang terhubung langsung ke server penyelenggara. Serta model pelaksanaan semi daring. Yakni, soal disimpan melalui server kemudian secara bersamaan siswa mengerjakan di lab komputer.
"Model pelaksanaan semi online ini untuk mengatasi jaringan yang belum bagus. Seperti daerah kepulauan, pedalaman, atau pegunungan," pungkasnya. (sar/fat)
Editor : Fatih