klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Sekelumit Cerita Mantan Sales Regulator, Kini Jabat Sebagai Kajari Kab. Pasuruan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kajari Kabupaten Pasuruan, Abdi Reza Pachlewi Junus. (Didik Nurhadi/klikjatim.com)
Kajari Kabupaten Pasuruan, Abdi Reza Pachlewi Junus. (Didik Nurhadi/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Pasuruan – Mutasi di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Pasuruan, bukan hanya terjadi di level kepala seksi (kasi). Tetapi, posisi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) setempat pun berganti dari Ramdhanu Dwiyantoro kepada Abdi Reza Pachlewi Junus. Pergantian pucuk pimpinan lembaga adhyaksa di Kabupaten Pasuruan ini terjadi sebelum adanya pergeseran kasi pidana khusus (pidsus) dan pidana umum (pidum).

Bagaimana latarbelakang sosok Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan yang baru?

Kapada klikjatim.com pada Rabu (12/10/202) kemarin, Abdi Reza Pachlewi Junus mengatakan telah mengawali karirnya dengan mengikuti pendidikan jaksa pada tahun 2005 silam. Hingga kini pun terhitung selama 17 tahun.

“Ketulusan dan keikhlasan hati demi menegakkan hukum merupakan kunci seorang jaksa. Pahit, manis, suka dan duka telah menghiasi kehidupan,” ujar pria kelahiran Sorong, Papua Barat ini. 

Demi tugas, dirinya pun harus rela berjauhan dengan kelurga tercinta. Perjalanan karirnya pun berliku. Sebelum akhirnya menjadi seorang jaksa, Reza sempat menjadi sales regulator. Pilihan pekerjaan itu terpaksa ditekuni hanya ingin bisa bekerja di Pertamina.

Sejatinya menjadi seorang jaksa bukanlah cita-cita Reza. Dia mengaku lebih ingin menjadi seorang tentara (TNI). Karena salah satu keluarganya ada yang menjadi TNI. 

"Tidak fokus, saya urungkan niat untuk menjadi tentara. Taun 2004 saya mendapat informasi dari teman kuliah pemerintah membutuhkan 405 jaksa. Akhirnya saya mendaftarkan diri menjadi jaksa dan diterima," kata Reza.

Usai menempuh pendidikan tahun 2005, dirinya mendapatkan penempatan pertama sebagai jaksa di Baubau, Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2009, dia mendapatkan kepercayaan sebagai kepala sub seksi (Kasubsi).

"Tahun 2010 saya mendapat beasiswa S2 di UI (Universitas Indonesia). Saya pindah tugas di Badan Diklat Jakarta Selatan sebagai jaksa fungsional," ucapnya. 

Singkat cerita pada tahun 2020 karirnya terus meningkat dengan menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) TU Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat. "Saat itu Kejati Papua Barat baru terbentuk. Di sana (Papua Barat) hukum adat bisa diakomodir dalam menyelesaikan sebuah perkara. Tentunya perkara yang ringan," paparnya. 

“Di Papua Barat saya hanya menjabat Kabag TU satu tahun enam bulan,” lanjutnya.

Dan, sekarang di Kejari Kabupaten Pasuruan telah menempati posisi sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari). "Selama saya bertugas dimana pun tempatnya saya buat enjoy, santai dan nyaman. Terpenting, selalu memanusiakan manusia," pungkasnya. (nul)

Editor :