KLIKJATIM.Com | Gresik - Kebahagiaan pasangan suami istri peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Muhammad Nasruddin (26) dan Nur Lailiyyah (24) semakin lengkap dengan kehadiran buah hati pertama mereka yang lahir tahun ini. Terlebih proses kelahirannya tersebut dibiayai oleh program JKN.
"Kami sangat terbantu karena kita semua tahu biaya melahirkan itu tidak sedikit apalagi saat itu istri saya harus menjalani operasi caesar. Mulai dari awal kehamilan yakni proses kontrol kami dibantu JKN, tanpa tambahan biaya dari kami. Sesaat setelah anak saya lahir juga dibantu langsung didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan," ungkap Nasruddin.
Pria asal Desa Lasem, Kecamatan Sidayu, Gresik ini mengungkapkan bahwa walau harus membayar iuran setiap bulan, tapi Nasruddin menyadari bahwa jaminan Kesehatan lebih penting dari apapun. Selain itu, dengan iuran yang ia bayarkan tersebut dapat membantu orang lain yang sedang sakit sesuai dengan prinsip gotong royong yang dianut BPJS Kesehatan.
“Saya membayar iuran Rp105.000 setiap bulannya, tapi saya dapat manfaat berkali-kali lipat. Dan apabila saya tidak sedang sakit iuran kita bisa membantu yang lainnya yang sedang sakit. Saling tolong menolong, karena sakit tidak bisa diprediksi kapan datangnya,” tuturnya.
Selanjutnya, ia menambahkan bahwa manfaat program JKN sering dirasakan beberapa kali saat kondisi tubuh sedang tidak fit. Nasruddin dan keluarganya tidak ragu segera memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Jika badan dirasa tidak fit, seperti ada tanda-tanda mau muncul flu atau batuk karena kelelahan saya langsung berobat ke FKTP. Kemudian setelah diperiksa, kami juga diberi obat yang sesuai dengan keluhan secara gratis. Selain itu, dokternya juga menyampaikan apabila nanti masih ada keluhan maka kita juga ditanggung untuk kembali lagi ke FKTP,” katanya.
Peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah/Mandiri ini lantas berharap agar program JKN ini dapat terus berlangsung untuk menjadi jaminan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Bukan semata-mata karena ia sudah merasakan manfaat JKN secara langsung, namun juga mengingat biaya kesehatan yang semakin waktu semakin mahal dan tidak bisa diprediksi. (*)
Editor : Redaksi