KLIKJATIM.COM | BOJONEGORO – Kenaikan yang terjadi disejumlah sektor membuat ratusan mahasiswa di Bojonegoro gelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD. Mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bojonegoro memberikan kado keranda mayat kepada dewan. Keranda mayat sebagai simbol tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
Di keranda mayat nampak terpampang tuntutan yang dibawa mahasiswa. Yaitu menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan PPN, menolak kenaikan minyak goreng dan menolak pelarangan pembelian BBM menggunakan jeriken.
"Kami datang membawa 4 tuntutan yang sekarang tidak berpihak kepada masyarakat," ujar Herri Siswanto selaku Ketua PMII Kabupaten Bojonegoro, Senin (18/4/2022).
Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan kepada kalangan rakyat kecil. Karena kebijakan pemerintah yang tidak memihak rakyat.
"Dan yang paling penting dalam tuntutan kami, yaitu mendesak DPRD Bojonegoro untuk mengawal aspirasi mahasiswa, jika 2x24 jam tidak ada langkah, maka kami akan kembali turun jalan lagi," imbuhnya.
Setelah berorasi cukup lama, para mahasiswa akhirnya ditemui Ketua DPRD Bojonegoro, Wakil Ketua DPRD, Kapolres Bojonegoro dan Dandim 0813 Bojonegoro.
Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar mengatakan tuntutan mahasiswa sudah ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada anggota Komisi B DPR RI.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah kongkrit menyampaikan ke komisi B DPR RI yang membidangi perdagangan," pungkasnya
Setelah aspirasi dan jawaban dari ketua DPRD Bojonegoro, nampak mahasiswa langsung membubarkan diri dan dikawal oleh pihak kepolisian hingga tertib jalanya demonstrasi. (*/c1/mkr)
Editor : M Nur Afifullah