KLIKJATIM.Com | Gresik--Ratusan buruh PT Graha Makmur Cipta Pratama (GMCP) menggelar aksi demonstrasi, Jumat (11/3/2022). Aksi ini imbas dari tindakan intimidasi yang dilakukan pihak perusahaan terhadap buruh.
Ketua DPC FSP LEM SPSI Gresik, Imam Syaifuddin mengatakan, aksi kali ini sudah sangat mendesak dan harus dilakukan.
Ia mengklaim para buruh menginginkan keadilan agar tidak ada lagi tindak intimidasi maupun pelanggaran-pelanggaran normatif di lingkungan perusahaan.
"Aksi ini kita lakukan agar tindakan-tindakan intimidasi dan yang lain, dan supaya segera ada solusi terkait tindak pelanggaran normatif yang terjadi di perusahaan," tegasnya, Jum'at (12/3/2022).
Imam menuding, pihak perusahaan terkesan menutup diri terkait hal ini dengan pihaknya.
"Makanya kita ada aksi ini dan tadi pihak manajemen dan pihak penasehat hukum menemui, namun karena tidak ada Legal Standing, jadi tidak ada kesepakatan apapun," terangnya.
Sementara itu, Pihak Pabrik PT Graha Makmur Cipta Pratama (PT GMCP) yang akan dikonfirmasi media terkait hal ini usai digeruduk massa serikat pekerja memilih bungkam dan berdalih sedang melakukan rapat.
"Mohon maaf, Pimpinan dan yang lainnya sedang rapat tidak bisa diganggu," ujar salah seorang anak buah perusahaan Pabrik PT Graha Makmur Cipta Pratama (PT GMCP).
Diketahui, aksi massa Serikat Pekerja LEM SPSI Kabupaten Gresik ini merupakan buntut dari viralnya video berdurasi 10 detik. Video itu memperlihatkan aksi perudungan/persekusi kepada seorang buruh pabrik berinisial THM, yang merupakan Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) SP LEM SPSI di PT Graha Makmur Cipta Pratama (GMCP).
Korban THM diketahui membela salah satu anggota perempuan yang juga pekerja PT GMPM, dimutasi pimpinan perusahaan ke gudang yang agak jauh dari lokasi pabrik.
Kasus inipun bergulir hingga pelaporan korban ke pihak Kepolisian Polsek Kebomas Kabupaten Gresik dengan nomor surat LP/B/57/III/2022/SPKT/POLSEK KEBOMAS/POLRES GRESIK/POLDA JATIM.(mkr)
Editor : Abdul Aziz Qomar