KLIKJATIM.Com | Ngawi--Aksi pengeroyokan siswa SMA terhadap siswa SMP di Kabupaten Ngawi kini ditangani polisi. Aksi pengeroyokan tersebut terekam oleh kamera ponsel dan videonya viral di aplikasi percakapan WhatsApp.
"Hasil penyelidikan memang kejadian itu terjadi di Ngawi. Berdasarkan keterangan beberapa saksi," ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, Jumat (28/1/2022).
Dia menjelaskan, hasil sementara aksi pengeroyokan dipicu gegara sesama rekan terkena tendangan saat main sepak bola. Sehari sebelumnya korban bermain sepakbola dengan salah satu adik dari lima siswa yang melakukan pengeroyokan.
"Kakaknya tidak terima karena ada benturan saat main sepak bola. Makanya mendatangi dan berujung pengeroyokan. Terjadi di tempat jasa parkir sepeda motor di Dusun Plosorejo, Desa/Kecamatan Kedunggalar pada Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 12.00 WIB," terangnya.
Korban dalam video pengeroyokan merupakan pelajar kelas 8 SMPN 1 Kedunggalar. Winaya menyampaikan, korban bermain sepak bola bersama teman satu kelas SMPN 1 Kedunggalar berlangsung pada 20 Januari 2022 bersama lawan main adik kelas.
"Jadi korban dan pelaku pengeroyokan lima orang sudah kita lakukan mediasi dan saling memaafkan," tandas Winaya.
Winaya menyampaikan, mengimbau kepada para pelajar untuk tidak main hakim sendiri. Semua permasalahan harus diselesaikan dengan kekeluargaan.
"Kita imbau kepada orang tua untuk mensosialisasikan ke anaknya agar jangan main hakim sendiri jika ada permasalahan menimpa di sekolah. Sena bisa di selesaikan dengan cara kekeluargaan," pungkasnya.
Sebelumnya, Sebuah video pengeroyokan siswa SMP di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi viral. Video tersebut berdurasi 1 menit 35 detik.
Dalam video tersebut ada 1 siswa menggunakan pakaian biru putih. Siswa tersebut dikeroyok oleh 5 orang yang menggunakan pakaian seragam SMA.
"Kowe ki gerang tapi dolanan bal-bal an ora mikir (kamu itu besar tetapi main sepakbola tidak berpikir)," ucap seorang siswa seperti yang terekam di video tersebut.
Diduga pengeroyokan ini ada unsur balas dendam. Siswa yang menjadi korban terlibat kontak fisik saat bermain bola dengan adik salah satu dari lima orang tersebut.
Diduga pengeroyokan itu dilakukan di salah satu tempat penitipan sepeda motor di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Lokasinya tersembunyi di belakang pertokoan.(mkr)
Editor : Iman