klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Tindaklanjuti Kasus Pengeroyokan Pelajar SMPN 8 Gresik, Polisi Periksa Dua Saksi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Ilustrasi kasus pengeroyokan terhadap pelajar di Gresik. (Ist)
Ilustrasi kasus pengeroyokan terhadap pelajar di Gresik. (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Jajaran Satreskrim Polres Gresik menindaklanjuti laporan keluarga korban pengeroyokan yang merupakan pelajar di SMPN 8 Gresik. Kini, polisi sudah memeriksa dua orang saksi yakni korban dan orang tuanya.

Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Riski Saputro mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari pihak orang tua korban yang tidak terima atas tindak kekerasan terhadap anaknya. “Kami lakukan tindaklanjut. Sementara ini kami sudah memeriksa dua orang saksi yang sudah kami mintai keterangan,” ucap Wahyu, Rabu (19/1/2022).

Menurutnya, kepolisian juga menunggu inisiatif pihak sekolah terkait keinginan untuk mengumpulkan para orang tua dari anak-anak, yang terlibat dalam kejadian penganiayaan tersebut. Kendati demikian, tapi polisi bakal tetap memanggil terduga pelaku dan perwakilan pihak sekolah pada pekan depan.

“Untuk pelaku dan pihak sekolah rencananya akan kami panggil Senin (24/1/2022) mendatang. Karena dari pihak sekolah hari ini atau besok (Kamis, red), Kepala Sekolah bakal mengumpulkan wali murid dan wali kelas. Entah mau mediasi dulu atau seperti apa,” beber Wahyu.

Pihak kepolisian tetap menghormati keputusan tersebut. “Itu kan internal sekolah, biar diselesaikan dulu di sana baru kami panggil. Karena mereka (korban dan terduga pelaku) juga kan istilahnya masih anak (bawah umur),” tutur Wahyu.

Sebelumnya, seorang pelajar kelas VII SMP Negeri 8 Gresik di Driyorejo, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di sekolah. Pelaku diperkirakan berjumlah 6 hingga delapan orang siswa. Kejadian arogan itu dialami korban pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.30 WIB dalam masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, Senin (17/1/2022) lalu. Akibatnya, korban mengalami luka sobek di bagian mata dan memar di bagian hidung. 

“Penglihatan orang normal bisa jangkau 30 meter, tapi ini korban hanya bisa sampai 6 meter,” ucap sumber klikjatim.com

Masalah ini sudah diupayakan mediasi oleh pihak sekolah, tapi orang tua dari terduga pelaku tidak hadir. “Kemarin tidak ada, hari ini pun tidak ada,” imbuhnya. 

Pada saat itu, korban sedang berada di dalam kelas. Kemudian dihampiri oleh terduga pelaku untuk diajak keluar. Ketika berada di samping kelas, mereka sempat adu mulut dan akhirnya dipukul hingga ditendang oleh para terduga pelaku. (nul)

Editor :